Insitekaltim, Samarinda – Di balik setiap kertas suara yang dilipat dan dimasukkan ke dalam kotak, ada harapan besar yang menunggu untuk diwujudkan. Pilkada 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar), termasuk Dendi Suryadi, calon Bupati nomor urut 03, yang ikut menyuarakan harapan melalui hak pilihnya, Rabu (27/11/2024).
Dalam balutan semangat demokrasi, ‘nyoblos’ bukan sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi simbol kepercayaan rakyat kepada pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan.
Pagi itu, suasana di Rumah Pemenangan Dendi-Alif di Jalan Danau Jempang, Melayu, Tenggarong, penuh keheningan. Sebelum menuju TPS, Dendi Suryadi bersama keluarga dan tim menggelar doa bersama. Di hadapan para pendukungnya, ia memanjatkan harapan agar pemilu berjalan lancar dan damai.
“Mudah-mudahan pemilihan ini berlangsung aman, lancar dan tertib. Saya berharap masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan rasional,” ujar Dendi.
Doa ini bukan sekadar ritual, tetapi penanda awal perjuangan di hari penentuan. Bagi Dendi, ini adalah langkah menuju Kukar yang lebih baik, seperti yang selalu ia janjikan dalam visi misinya.
Diiringi senyum dan dukungan keluarga, Dendi mencoblos di TPS 12, Jalan Danau Melintang, Melayu. Didampingi istri dan anaknya, ia berjalan menuju bilik suara, menunjukkan kepada warga bahwa memilih adalah tanggung jawab semua orang.
“Saya sudah melaksanakan kewajiban sebagai warga negara. Mudah-mudahan hasilnya yang terbaik untuk masyarakat Kutai Kartanegara lima tahun ke depan,” kata Dendi setelah ke luar dari TPS.
Momentum itu terasa istimewa, bukan hanya bagi Dendi, tetapi juga bagi masyarakat yang menyaksikan. Warga melihat kehadirannya sebagai bukti bahwa calon pemimpin juga adalah bagian dari rakyat yang berharap akan perubahan.
Sebagai calon Bupati Kukar, Dendi membawa visi besar untuk membangun daerah dengan lebih baik. Ia yakin, pasangan nomor urut 03, Dendi-Alif, mampu merebut hati mayoritas masyarakat.
“Kami menjanjikan perubahan untuk memaksimalkan potensi Kutai Kartanegara. Ini bukan sekadar janji, tapi rencana nyata untuk lima tahun ke depan,” tegasnya.
Kenangan masa mudanya saat pertama kali mencoblos pada tahun 1987 terlintas di benaknya. “Waktu itu saya memilih partai, karena presiden belum dipilih langsung. Tapi sekarang, hak pilih kita benar-benar menentukan arah masa depan,” kenangnya.
Di balik Dendi-Alif, ada tim pemenangan yang bekerja tanpa lelah untuk menyuarakan visi dan misinya. Di Jalan Patin, Tenggarong, posko hitung cepat telah disiapkan untuk memantau hasil suara secara real-time.
“Tim kami sudah sangat optimal bekerja. Sekarang, kita hanya tinggal menunggu hasilnya. Mudah-mudahan sesuai dengan harapan,” ujar Dendi.
Dendi Suryadi percaya, demokrasi yang berjalan dengan jujur dan adil akan memberikan hasil terbaik untuk Kukar. Pertanyaannya kini: Apakah janji perubahan itu akan terwujud?. Jawabannya ada di setiap lembar suara yang terhitung.