
Insitekaltim, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Baharuddin Muin menekankan pentingnya kesiapan sektor pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sebagai daerah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara (PPU) dinilai memiliki tanggung jawab dan peluang besar dalam pengembangan pariwisata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.
“Sebagai daerah asal, terdekat, dan mitra Ibu Kota Nusantara, pariwisata adalah sektor yang harus dikembangkan seiring pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur,” ujar Baharuddin, Rabu, 28 Mei 2025.
Menurut Baharuddin, kehadiran IKN di Kalimantan Timur akan memicu lonjakan permintaan terhadap layanan dan destinasi wisata, terutama di wilayah terdekat seperti Penajam Paser Utara. Oleh karena itu, strategi pengembangan pariwisata harus segera disiapkan agar potensi yang ada dapat dioptimalkan.
Salah satu destinasi yang menurutnya memiliki prospek besar adalah kawasan penangkaran rusa. Lokasi ini memiliki luas lahan lebih dari 20 hektare dan dinilai layak dikembangkan menjadi objek wisata unggulan daerah.
“Lokasi di sana sekitar 20 hektare lebih. Ini bisa kita dorong untuk pengembangan pariwisata,” kata Baharuddin.
Selain penangkaran rusa, Baharuddin juga menyebutkan beberapa destinasi wisata lain yang patut diperhatikan dan ditata lebih serius. Di antaranya adalah Pantai Tanjung Jumlai yang berada di Kelurahan Tanjung Tengah, serta Pantai Nipah-Nipah di Kecamatan Penajam. Di wilayah Kecamatan Sepaku, terdapat pula Air Terjun Tembius dan Goa Tapak Raja yang memiliki daya tarik alamiah yang kuat.
“Harapan kami, selama ada potensi pariwisata, ya saya kira harus bisa dikembangkan,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa potensi yang ada perlu dimanfaatkan secara maksimal, dengan pendekatan kebijakan dan strategi pembangunan yang tepat.
Menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat identitas budaya serta lingkungan lokal.
Ia menjelaskan bahwa potensi pariwisata harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena dengan strategi yang tepat, sektor tersebut dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat kabupaten.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah dapat menyusun perencanaan yang matang dan berkelanjutan dalam pengembangan sektor pariwisata.
Menurutnya, sinergi antara kebijakan, anggaran, dan partisipasi masyarakat menjadi kunci agar potensi wisata yang ada tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lokal.