“Masyarakat perumahan di Sangatta, terutama yang berpenghasilan rendah, mengalami kendala dalam memperoleh kualitas sarana prasarana yang memadai. Profit dari penjualan rumah subsidi sangat terbatas, sehingga membuat kemampuan untuk sarana prasarana menjadi sesuatu yang sulit,” ujar Jimmi saat ditemui di Gedung DPRD Kutim, Selasa (21/11/2023).
Penulis: Nur Ajijah
“Dukungan anggaran dari Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman memainkan peran besar dalam pengadaan blangko e-KTP ini,” ucap Muhammad Syarif saat ditemui langsung di ruang kerjanya, Senin (20/11/2023).
“Limbah dari rumah sakit perlu dikumpulkan terlebih dahulu dan nanti ada yang mengelolanya oleh salah satu perusahaan di Samarinda. Limbah ini memiliki ukuran yang diatur oleh sertifikat, dan pengelolaannya yang baik menjadi syarat untuk mendapatkan sertifikat dari provinsi,” ucapnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (18/11/2023).
“PDIP bahkan memiliki kapal rumah sakit, yang dapat memberikan pelayanan medis di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh paramedis,” ucapnya saat dihubungi via telpon, Sabtu (18/11/2023).
“Kami bersyukur atas apa yang sudah dilakukan KPC, mereka sangat responsif dalam urusan kemanusiaan,” ujar Yusuf saat dihubungi via telepon, Sabtu (18/11/2023).
“Diharapkan target di 2024 Pelabuhan Kenyamukan dapat selesai persiapan fisik sarana dan prasarananya sehingga dapat beroperasi sesuai harapan,” ujar Yusuf saat dihubungi via telepon, Sabtu (18/11/2023).
“Kutai Timur, walaupun dengan anggaran mencapai 10 triliun, belum bisa mencapai maksimal. Tapi alhamdulillah, secara perlahan tapi pasti, kami mengalami perbaikan, karena jaringan jalan di Kutai Timur belum sebanyak yang ada di Jawa Barat,” ungkap Sobirin Bagus, Minggu (12/11/2023).
“Jangan sampai penyertaan modal kita besar, namun PAD yang dihasilkan justru minim. Harapannya, pihak ketiga yang dipilih dapat mengelola pelabuhan ini secara profesional dan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan PAD Kutim,” ujar Sobirin, Minggu (12/11/2023).
“Wilayah Wahau, Kombeng, dan Telen memiliki daratan dengan sumber air bawah tanah yang sangat terbatas. Artinya, boleh dibilang tidak ada sumber cadangan air bawah tanah, sehingga mengandalkan air hujan,” ujar Sobirin Bagus dalam wawancara eksklusif, Minggu (12/11/2023).
“Tapi sebenarnya kalo satu kabupaten mau cepat maju harus ada pelabuhan dan airport. Pelabuhannya bukan di Maloy tapi di Kenyamukan. Bila pelabuhan Kenyamukan difungsikan, maka harga barang di Sangatta akan sama dengan harga barang di Samarinda,” jelasnya saat diwawancarai langsung, Minggu (12/11/2023).