“Dulu awal saja sedih pas kuliah. Sekarang ada sedih dikit tapi sudah terbiasa, namanya juga pejuang rupiah,” terang Shintia sambil tertawa, Minggu (14/4/2024) .
Penulis: Laras
“Saya sering juga lewat malam, karena rumah saya ada di kawasan L2 Tenggarong Seberang. Sering mati, kadang banyak mati. Gak rata full penerangan,” ungkapnya.
“Kecurangan dalam pemilu yang dinilai banyak pihak yang terburuk dalam sejarah Indonesia. Ironisnya problematika pelanggaran pemilu yang sering disebut terjadi secara terstruktur sistematis dan masif terjadi justru terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI sebagaimana yang tersebar luas di media sosial dan surat kabar,” ujar khatib dalam potongan video viral itu.
“Dalam rangka untuk membersihkan hati, terutama saling memaafkan antara jiwa hamba Allah, urusan kita sama Allah kan di rumah dan sudah selesai. Sekarang ini urusan dengan manusianya lagi,” jelasnya.
“Tidak apa-apa, begini sudah bersyukur juga, bisa terima tamu sekalian jualin orang,” ujar Tikah, Rabu (10/4/2024).
Sebuah akun Instagram bernama manusiabaper menulis “gue cuman excited makan-makan ketupat, rendang, gulai aja. Kalau soal pertemuan-pertemuan aku gak excited”.
“Pertama, tidak perlu keluar (rumah). Kedua, banyak promonya terlebih kalau misalkan kita pas di event-event tertentu itu pasti lebih murah,” terangnya, Sabtu (6/4/2024).
“Karena pasti harganya beda, bisa 3-4 kali lipat, di sini-sini saja juga ada (Samarinda Seberang), dekat juga,” ujar Kiki.
“Awalnya mau buka di sini karena ada pasar malam di situ. Kebetulan ada beduk sahur juga kan jadi sekalian saya buka. Ini pertama saya buka sampai semalam ini, biasanya selesai sore sudah,” ujarnya sembari melayani pembeli.
Insitekaltim, Samarinda – Dalam rangka memeriahkan bulan Ramadan, Ikatan Pemuda Remaja Masjid (IPRM) Shiratal Mustaqiem Samarinda Seberang melaksanakan Festival Beduk Sahur 2024, pada Sabtu (6/4/2024) malam. Kegiatan yang juga dikenal sebagai Dung Dung Ce ini merupakan festival kreasi beduk sahur yang hanya ada setahun sekali sewaktu bulan puasa. Diikuti oleh 60 peserta dari berbagai kalangan dengan alat musik kreasi yang mereka buat sendiri seperti drum, galon, panci, ember cat, botol kaca, kaleng sampai peluit. Festival ini berlangsung meriah. Selain adanya musik dan salawat yang dilantunkan, semarak acara karena banyaknya penonton atau pengunjung yang antusias ikut bersuka cita. Tak jarang ketika…