
Insitekaltim,Sangatta – Anggota DPRD Kutim dari Partai Amanat Nasional (PAN) Asmawardi belum lama ini melaksanakan kegiatan serap aspirasi masyarakat (Reses) di Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon.
Dalam kunjungan tersebut, Asmawardi menerima banyak keluhan dan aspirasi masyarakat pesisir khususnya penyediaan alat tangkap ikan.
Berharap adanya penyediaan fasilitas tangkap ikan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) oleh masyarakat, karena kemampuan keuangan mereka sangat jauh di bawah.
“Mereka mau beli, tapi tidak punya duit. Jadi berharap bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa aspirasi tersebut merupakan aspirasi yang berulang. Bahkan usulan akan alat tangkap ikan tersebut telah disampaikan ke dinas terkait. Anggaran yang disiapkan untuk program pengadaan alat tangkap ikan sudah tercover dalam APBD Kutim 2022 sebesar Rp 1 miliar.
“Susah kita usulkan senilai Rp1 miliar tahun ini tapi belum direalisasikan karena masih dalam proses tender,” ungkapnya.
Alat tangkap ikan terdiri dari, jaring, kapal, perahu serta keperluan melaut lainnya. Namun akibat terhambat regulasi, proses pengadaan juga lambat.
“Kalau cepat sudah dapat dinikmati,” tuturnya.
Hal serupa juga terjadi dalam pengadaan alat hentraktor untuk membajak sawah yang diminta para petani selain pupuk. Hentraktor melalui program baru pemerintah pusat tidak dapat diadakan. Ini yang menjadi kendala untuk merealisasikan aspirasi masyarakat.
“Seharusnya tidak boleh seperti ini. Salah satunya program di tahun 2023 sudah dimasukan dari sekarang. Nah bagaimana dengan aspirasi yang baru disampaikan saat ini. Masa harus ditunda lagi,” tandasnya.