
Insitekaltim,Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda Anhar mengingatkan pemerintah kota agar tidak lagi menutupi informasi penting terhadap pembangunan terowongan.
Selama ini, menurut Anhar Pemkot Samarinda kerap kali main ‘kucing-kucingan’ dengan anggota DPRD atas semua proses yang terjadi di mega proyek Samarinda, terutama pembangunan terowongan yang menghubungkan Jalan Sultan Alimuddin – Jalan Kakap.
Politikus PDI Perjuangan ini meminta agar tidak ada ruang bagi kesalahan atau kelalaian dalam proses pembangunan yang menelan biaya fantastis itu. Dikarenakan setiap rupiah adalah milik rakyat.
“Dalam pembangunan terowongan tidak boleh ada miskomunikasi,” kata Anhar, Rabu (8/5/2024).
Anhar menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh dalam proses pembangunan terowongan. Ia menekankan perlunya kajian mendalam terhadap aspek teknis, keuangan dan dampak lingkungan yang dihasilkan.
“Semua harus dikaji sesuai prosedurnya, tapi tidak boleh juga terlalu lama,” ujarnya.
Tidak menutup seluruh matanya, ia juga memberikan apresiasi terhadap setiap langkah yang diambil dalam pembangunan terowongan ini. Di mana masalah kemacetan akan separuh teratasi kelak.
Namun, ia memperingatkan bahwa uang yang diinvestasikan dalam proyek ini bukanlah hal yang sepele. Ia mengingatkan jika anggaran besar untuk membangun terowongan juga bisa berfungsi memenuhi tong-tong air warga di Samarinda.
“Tapi kan uang yang ditaruh di situ bukan gengsian tapi sementara itu hampir setengah triliun, sementara (ketersediaan) air belum mumpuni di Samarinda,” ungkap Anhar.
Juga Anhar mengingatkan pemerintah bahwa tetap akan ada masalah-masalah klasik seperti kemacetan selama masyarakat masih menggunakan transportasi pribadi.
Selain itu, ia menyampaikan pentingnya mengawasi pembangunan terowongan guna menjaga keselamatan pengendara di daerah sekitar terowongan, terutama pengendara di seputaran Gunung Manggah.
“Kerawanan kecelakaan tidak terpecahkan. Karena kenapa tanahnya masih seperti itu dan situasi jalannya masih seperti itu,” pungkasnya.