
Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Ketua DPRD Bontang Andi Faisal Sofyan Hasdam memberi tanggapan terkait paket kouta internet dobel yang diterima oleh para pelajar Bontang.
Diketahui bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang adalah pemberi usul pertama terkait bantuan paket kouta internet gratis.
Sedangkan bantuan paket kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen menyusul kemudian.
Penyaluran kuota internet belajar dari Kemendikbud dimulai, Selasa (22/9/2020). Rencananya, penyaluran akan dilakukan bertahap dari September hingga Desember. mendatang.
Terkait hal tersebut, Andi Faisal berharap bantuan paket kouta internet dobel tersebut dapat mengurangi beban pelajar maupun orang tua dan guru untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan lebih maksimal.
“Iya, harapan kita dengan adanya bantuan, apalagi dobel begini, tidak ada alasan lagi siswa, orang tua murid dan guru yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Ini kan juga dapat mengurangi beban mereka,” kata Andi Faisal , Selasa (29/9/2020).
Sementara dilansir dari laman Kompas.com, Kemendikbud memberikan bantuan paket kuota internet. Rinciannya, untuk peserta didik PAUD mendapatkan 20 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15 GB.
Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 35 GB per bulan dengan rincian 5 GB untuk kuota umum dan kuota belajar 30 GB.
Sementara itu, paket kuota internet untuk pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah mendapatkan 42 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 37 GB kuota belajar.
Paket kuota internet untuk mahasiswa dan dosen mendapatkan 50 GB per bulan dengan rincian 5 GB kuota umum dan 45 GB kuota belajar.
Politikus Partai Golkar ini menambahkan agar paket kouta internet dobel yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pelaksanaan PJJ.
“Sehingga pembelajaran jarak jauh dengan metode daring bisa semakin maksimal,” harapnya.
Sementara itu, saat ditanyai terkait kedepannya apakah akan ada pelanggaran sehubung dengan penerimaan paket kouta internet dobel tersebut.
“Kalau setahu kita, sejauh ini tidak mungkin. Kalau itu memang pelanggaran maka tidak bisa diterima. Sejauh ini juga konteksnya untuk kepentingan masyarakat banyak. Saya pikir pasti ada jalan keluarnya dan tidak melanggar,” tandasnya kepada para wartawan.