
Insitekaltim,Bontang – Dalam pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2025, Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang Adrofdita mengingatkan pentingnya penyesuaian anggaran dengan visi jangka panjang Kota Bontang, yakni “Bontang Sentosa 2045”.
Hal ini diungkapkan saat Rapat Paripurna ke-18 DPRD Kota Bontang di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang pada Senin (12/8/2024). Menurut Adrofdita, visi ini harus menjadi pedoman dalam setiap langkah pembangunan yang diambil.
“KUA-PPAS yang sedang kita bahas ini adalah bagian dari langkah awal mewujudkan tema Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bontang, yang saat ini masih diproses di tingkat provinsi,” ungkap Adrofdita,
Visi Bontang Sentosa 2045 tidak hanya mencakup pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga menekankan keamanan dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Istilah sentosa dalam visi tersebut memiliki makna mendalam. Sentosa menurut KBBI, berarti aman dan tentram. Aman dimaknai sebagai Bontang yang bebas dari kesulitan dan bencana hingga tahun 2045, sementara tentram berarti terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual masyarakat.
“Keamanan ini mencakup pemenuhan hak asasi manusia, yang akan menimbulkan rasa aman di masyarakat. Tentram berarti percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi yang memastikan kebutuhan dasar setiap penduduk Kota Bontang terpenuhi,” tambahnya.
Menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera itu, penting sekali pemenuhan kebutuhan material dan spiritual penduduk Kota Bontang, termasuk dalam aspek pendidikan.
“Pengembangan pendidikan di Kota Bontang, dari level dasar hingga lanjut, harus memenuhi kebutuhan hidup kita bersama, termasuk penekanan pada pembangunan karakter anak-anak. Ini tidak hanya soal prestasi akademis, tetapi juga tentang membentuk moral yang kuat,” tuturnya.
Ia mencatat, SMA di Bontang sudah menunjukkan prestasi dengan tiga sekolah masuk dalam jajaran terbaik di Kalimantan Timur. Namun, kebijakan pendidikan juga harus memfasilitasi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan moral yang lengkap.
“Pada akhirnya, moral yang kuat ini akan mengurangi efek negatif dari informasi media atau ancaman seperti narkoba dan lainnya,” tutup Adrofdita.