Insitekaltim, Samarinda – Perjuangan Rangga, orang tua pasien balita penderita Penyakit Jantung Bawaan (PJB), menemukan secercah harapan setelah Yayasan Jantung Indonesia (YJI) memberikan dukungan pendampingan dan bantuan dana. Anak Rangga, Aleysha Rizky Nugraha, yang lahir pada Maret 2024, telah menjalani perawatan intensif sejak usia delapan hari akibat kelainan jantung yang cukup kompleks.
Rangga mengungkapkan rasa syukurnya atas kepedulian YJI. Menurutnya, bantuan tersebut sangat membantu, baik secara moril maupun materiil, di tengah perjuangan panjang yang ia dan keluarganya hadapi.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada YJI yang sudah ngasih bantuan berupa dukungan doa maupun santunan. Sebagai orang tua pasien, saya merasa sangat terbantu dengan adanya YJI,” ujar Rangga usai menerima bantuan di Sekretariat YJI Kaltim, Kantor Dispora lantai 2, pada Jumat 22 Agustus 2025.
Ia menceritakan kondisi putrinya yang masuk kategori kelainan jantung bawaan berat. Selain kebocoran, penyempitan pembuluh darah, dan perbedaan paru-paru kanan dan kiri, Aleysha juga mengalami pengecilan otak serta masalah pencernaan.
“Sejak umur delapan hari anak saya sudah didiagnosa mengalami penyempitan jalur ke paru-paru. Awalnya kejang tanpa demam, itu indikasi berbahaya. Dari sana kami mulai perawatan panjang,” jelas Rangga.
Perjalanan pengobatan berlangsung berliku. Aleysha sempat dirawat 38 hari di RS Kanudjoso Balikpapan, kemudian dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta untuk pemasangan ring jantung dan balon. Meski saturasi oksigen naik dari 40% menjadi 70-75%, kondisinya masih fluktuatif. Pada Mei 2025, dokter melakukan operasi koneksi jalur katup jantung yang berlangsung enam jam dan dinyatakan berhasil.
“Alhamdulillah operasi berjalan baik, tapi pengobatan masih berlanjut. Sekarang kondisinya membaik meski ada kendala pembengkakan dan cairan di paru-paru sebelah kiri,” katanya.
Rangga mengakui sebagian besar biaya ditanggung BPJS, tetapi masih ada obat-obatan yang tidak masuk dalam cakupan. Di situlah peran YJI sangat berarti bagi keluarganya.
“Mungkin di luar sana banyak orang tua pasien yang sama seperti saya, berjuang demi anaknya. Kalau butuh bantuan untuk pengobatan, terutama kategori jantung, lebih baik melapor ke YJI. Insyaallah mereka akan memberikan dukungan dan bantuan,” tuturnya.
Selain itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit berat seperti yang dialami anaknya. “Lebih baik kita hidup sehat, karena mencegah jauh lebih baik daripada berjuang saat sudah sakit,” tambahnya.
Sementara itu, Manajer Bidang Preventif YJI Kaltim Ahmadi menjelaskan pihaknya hanya meneruskan amanah dari YJI Pusat. Bantuan sebesar Rp4 juta diserahkan kepada pasien pascaoperasi sebagai bentuk pendampingan, selain dukungan pembiayaan operasi di RS Harapan Kita Jakarta.
“Alhamdulillah bantuan ini sudah kami salurkan kepada pasien yang bersangkutan, termasuk Aleysha. Nanti laporan juga akan kami sampaikan ke YJI Pusat,” ucap Ahmadi.