Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Kesehatan menggelar seminar kesehatan bertajuk “Generasi Cerdas, Pilih Sehat: Merdeka Tanpa Asap Rokok dan Vape!” di Gedung Olah Bebaya, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kamis, 14 Agustus 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pengendalian Penyakit ini menjadi bagian dari kampanye Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang menargetkan generasi muda bebas dari paparan asap rokok dan vape. Seminar dihadiri pelajar tingkat SMP dan SMA, organisasi perangkat daerah (OPD), lembaga swadaya pemerhati kesehatan, hingga Yayasan Jantung Sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Jaya Mualimin menegaskan pentingnya langkah ini untuk melindungi kelompok usia 10–21 tahun agar tumbuh menjadi generasi emas, sejalan dengan visi “Masyarakat Kaltim Sejahtera Menuju Generasi Emas”.
“Kita sudah memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2017, kini diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024. Regulasi ini menegaskan bahwa semua fasilitas umum, seperti rumah sakit, sekolah, hingga transportasi umum, harus bebas dari asap rokok,” jelas Jaya.
Ia mengungkapkan, rokok dan vape memiliki dampak serius terhadap kesehatan, terutama pada pembuluh darah, jantung, dan risiko stroke. Karena itu, semua pihak diundang untuk terlibat aktif, termasuk Satpol PP yang diharapkan mampu menegakkan peraturan di lapangan.
“Kami melihat implementasi Perda Nomor 5 Tahun 2017 masih belum maksimal. Masih banyak yang merokok di angkutan kota atau area publik padahal sudah jelas dilarang. Perlu komitmen bersama untuk menertibkan, dan ke depan kita akan melakukan revisi perda agar lebih aplikatif,” tegasnya.
Jaya juga mengajak media dan masyarakat untuk menjadi agen kampanye, terutama dalam melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil dari paparan asap rokok. Ia menyoroti risiko stunting pada bayi akibat ibu hamil yang terpapar asap rokok selama masa kehamilan.
“Ini bukan hanya masalah perokok, tapi masalah generasi masa depan. Jangan sampai anak-anak kita lahir dengan kondisi stunting gara-gara ibunya menghirup asap rokok,” ujarnya.
Selain masalah kesehatan langsung, Jaya menekankan pentingnya kesadaran bahwa asap rokok juga merupakan bentuk polusi udara. Ia mengingatkan, kebutuhan manusia terhadap oksigen sangat vital dibandingkan kebutuhan makan dan minum.
“Kita tidak makan, masih bisa bertahan berjam-jam. Tidak minum, masih kuat beberapa jam. Tapi tanpa udara bersih, lima menit saja kita sudah sesak. Karena itu, perokok harus sadar untuk merokok di tempat yang telah disediakan, agar orang lain tidak menjadi perokok pasif,” tegasnya.
Melalui seminar ini, Dinas Kesehatan berharap lahir komitmen bersama untuk mengkampanyekan kawasan bebas asap rokok di seluruh fasilitas umum di Kaltim. Kesadaran kolektif dinilai menjadi kunci dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing menuju Indonesia Emas. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri