Insitekaltim, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi memulai pelaksanaan Gratispol bidang perjalanan religi, dengan memberangkatkan sebanyak 900 peserta pada tahap pertama yang akan dilaksanakan mulai Juli hingga Agustus 2025.
Program ini ditujukan bagi para penjaga rumah ibadah lintas agama di Kaltim dan menjadi bagian dari realisasi janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2025–2030.
Pelaksanaan program ini diumumkan secara resmi oleh Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji usai menghadiri acara penyerahan simbolis penghargaan Gratispol dan insentif guru di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Rabu 25 Juni 2025.
“Alhamdulillah, Program Gratispol ini bukan sekadar janji, tapi sudah mulai kami realisasikan. Tahun ini 967 orang diberangkatkan, dari total 3.200 yang ditargetkan selama lima tahun ke depan,” ujar Seno Aji.
Gratispol merupakan program unggulan Pemprov Kaltim yang menyasar masyarakat akar rumput, termasuk marbot masjid, penjaga gereja, pura, vihara, dan rumah ibadah agama lainnya.
Melalui program ini, para penjaga rumah ibadah mendapatkan fasilitasi penuh dari pemerintah untuk melaksanakan ibadah ke lokasi suci sesuai agama masing-masing, seperti umrah ke Arab Saudi, ziarah ke Yerusalem, atau destinasi keagamaan lainnya.
Pembiayaan perjalanan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah melalui skema hibah langsung kepada penerima manfaat, dengan proses verifikasi yang dilakukan oleh OPD teknis dan penyaluran melalui Bankaltimtara.
“Selama ini mereka mengabdi dalam sunyi, menjaga ketertiban spiritual masyarakat, tapi sering luput dari perhatian. Gratispol adalah bentuk penghargaan nyata negara kepada mereka,” tegas Seno Aji.
Ia menambahkan, program ini dirancang inklusif dan lintas agama, bukan eksklusif untuk satu kelompok pemeluk agama tertentu. Pemerintah memastikan setiap pemeluk agama resmi yang memiliki peran sebagai penjaga rumah ibadah akan memperoleh kesempatan yang adil melalui sistem rotasi tahunan.
“Kami siapkan sistem bergilir agar semua bisa mendapat kesempatan secara adil. Tahun ini sebagian, tahun depan lanjut sisanya. Tidak ada yang tertinggal,” ujarnya.
Selain memfasilitasi pengalaman ibadah yang memperkaya dimensi spiritual peserta, program ini juga dimaksudkan untuk memperkuat keterikatan antara negara dan kelompok sosial keagamaan di akar rumput, serta memberikan pengakuan atas peran mereka dalam menjaga harmoni dan ketenangan masyarakat.
Tak hanya berhenti di program perjalanan religi, Seno Aji juga menyampaikan bahwa Gratispol berjalan paralel dengan program strategis lainnya, seperti pendidikan gratis, pelatihan vokasi gratis, dan insentif guru yang telah mulai diterapkan sejak awal 2025.
“Ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari tanggung jawab. Janji kampanye kami sedang kami jalankan satu per satu. Gratispol adalah salah satu bukti bahwa negara hadir dengan tindakan nyata, bukan hanya ucapan,” pungkasnya.
Pelaksanaan program tahap pertama dijadwalkan berlangsung pada Juli hingga Agustus 2025, dengan pemberangkatan peserta dilakukan secara bertahap berdasarkan hasil verifikasi dan kesiapan administratif masing-masing penerima manfaat.(Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri