Insitekaltim, Samarinda – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kota Samarinda menghadapi situasi unik. Berbeda dengan banyak kabupaten/kota yang memiliki dua hingga empat pasangan calon (paslon), Pilkada Samarinda hanya diikuti oleh satu paslon.
Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda tetap optimis untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi kali ini.
Komisioner KPU Samarinda Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) Yustiani mengungkapkan bahwa meskipun hanya ada satu paslon, hal tersebut tetap menjadi tantangan tersendiri bagi KPU Samarinda. Namun, pihaknya terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dengan berbagai strategi.
“Kami tetap optimis bisa meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024. Kami akan terus melakukan sosialisasi dan ajakan kepada masyarakat, dibantu dengan badan Ad Hoc KPU yang akan menyampaikan informasi hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan,” ujar Yustiani, Jumat (1/11/2024).
Pada Pilkada 2020, tingkat partisipasi pemilih di Samarinda tercatat hanya 52,26 persen, dipengaruhi oleh situasi pandemi Covid-19 yang membatasi banyak aktivitas, termasuk sosialisasi dari KPU.
Ketatnya pembatasan sosial pada masa itu menyulitkan KPU untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam proses pemilu.
Namun, Yustiani memastikan bahwa target partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 tetap 78 persen, sama seperti target pada Pemilu 2019. Meskipun hanya ada satu paslon yang berkompetisi, KPU Samarinda memiliki langkah strategis untuk mencapai target tersebut.
“Kami akan terus melaksanakan sosialisasi di tingkat kota, kecamatan, kelurahan, hingga RT. Kami juga akan bekerja sama dengan media untuk memperluas informasi tentang Pilkada ini,” sebutnya.
Yustiani juga mengungkapkan bahwa Pilkada 2024 bukan hanya mengenai pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, tetapi juga mencakup Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Hal ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024.
“Kami tetap optimis bahwa tingkat partisipasi pemilih akan meningkat, berkat strategi sosialisasi yang kami jalankan dan dukungan media serta berbagai kalangan masyarakat yang turut mengajak warga untuk datang ke TPS,” tutup Yustiani.
KPU Samarinda tetap bertekad untuk menjaga integritas pemilu dan memastikan bahwa meskipun hanya ada satu paslon, Pilkada 2024 tetap berjalan dengan partisipasi aktif masyarakat, demi menciptakan pemilihan yang demokratis dan berkualitas.