
Insitekaltim,Bontang — Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang Agus Suhadi mendesak pemerintah kota setempat untuk lebih fokus pada penanganan banjir dengan mengoptimalkan manajemen anggaran.
APBD Bontang yang kini mencapai Rp2,6 triliun perlu dialokasikan dengan lebih tepat untuk mengatasi masalah banjir yang melanda sejumlah kelurahan.
Agus Suhadi menilai berbagai kegiatan pelatihan dan bimtek yang dianggap kurang efektif sebaiknya dikurangi. Fokus utama harus diarahkan pada penanggulangan banjir yang dinilai lebih mendesak dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Kurangi bimtek yang kurang efektif, utamakan penanganan banjir,” ujar Agus Suhadi dalam wawancara pada Rabu (24/7/2024).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, enam kelurahan terkena dampak banjir, yaitu Guntung, Api-Api, Gunung Elai, Satimpo, Kanaan, dan Gunung Telihan.
Kelurahan Guntung menjadi wilayah terparah dengan 11 RT terendam, sekitar 791 orang terdampak. Di kelurahan lain, dampaknya bervariasi namun tetap signifikan.
Legislator PDIP itu ingin prioritas anggaran diarahkan pada solusi konkret untuk masalah banjir. Alokasi dana yang lebih besar diperlukan untuk program-program yang langsung memberikan manfaat kepada warga, ketimbang kegiatan luar daerah yang tidak selalu memberikan hasil optimal.
“Fokus pada penanggulangan banjir harus menjadi prioritas utama. Dana yang ada harus digunakan secara efisien dan tepat sasaran untuk mengatasi bencana ini,” ujar Agus Suhadi.
Dengan penataan anggaran yang lebih baik, Agus Suhadi berharap penanganan bencana banjir dapat lebih efektif dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat terdampak.