Insitekaltim, Samarinda – Internet menjadi barang penting dalam aspek kehidupan masyarakat saat ini. Internet dapat tersedia melalu mobile data dari operator seluler ataupun penggunaan wifi.
Di awal 2024, mayoritas masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) lebih memilih menggunakan mobile data dari operator seluler pilihannya, yakni sebanyak 71,43 persen masyarakat. Ketimbang menggunakan wifi, yang hanya 26,79 persen.
Selaras dengan data yang disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Zulfadly Syam dalam jumpa pers Hasil Survei Penetrasi Internet Provinsi Kaltim Tahun 2024, hanya 28,57 persen responden yang berlangganan internet tetap atau menggunakan wifi.
“Kalau kita pikir, semua banyak lari menggunakan wifi ya, tapi ternyata tidak begitu, bahkan 71,43 persen masyarakat Kaltim mengatakan tidak berlangganan,” ujar Zulfadly di Ruang Wiek Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Rabu (3/4/2024).
Adapun alasan mereka tidak memakai jasa langganan tetap untuk mengakses internet, sebanyak 39,47 persen mayoritas menjawab biaya berlangganan terlalu mahal. Asa juga 26,32 persen masyarakat masih menempati rumah sewaan.
“Karena untuk sewa ini mereka juga berpikir akan pindah nanti, jadi mau pasang wifi sayang juga biayanya,” jelasnya.
Mendapat nilai yang sama, sebanyak 13,16 persen responden menjawab di daerah tempat tinggalnya belum ditawarkan layanan internet tetap dan merasa bahwa kualitas mobile internet di daerahnya lebih baik atau cukup baik ketimbang wifi yang belum tentu memuaskan.
Rata-rata para penikmat layanan internet tetap tidak memiliki alasan pasti kenapa mereka memilih untuk berlangganan. Sebanyak 68,75 persen masyarakat Kaltim hanya ingin berselancar di internet tanpa keperluan.
Kemudian, 15,63 persen menjawab untuk kebutuhan koneksi smart TV. Di mana kebanyakan smart TV digunakan untuk menonton film favorit tanpa perlu ke bioskop. Juga bisa menjalankan aplikasi pemutar video atau musik.
“Jadi TV yang bisa sambung internet bisa sekalian nonton channel nasional, bisa juga Youtube-an, karaokean,” kata Zulfadly.
Mayoritas akan mengeluarkan kocek Rp300,000 sampai Rp500.000 per bulan untuk berlangganan internet di rumah, dengan suara sebanyak 65,63 persen. Sebanyak 31,25 persen masyarakat membayar biaya berlangganan Rp100-Rp300 ribu per bulan.