
Insitekaltim,Samarinda – Capaian investasi Kaltim tahun 2023 sukses melampaui target. Tahun lalu target investasi sebesar Rp64,5 triliun. Sementara realisasi investasi tahun lalu mencapai Rp71,89 triliun 111,47 persen.

Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Provinsi Kaltim Hj Syarifah Alawiyah menjelaskan realisasi investasi triwulan IV (Oktober-Desember) tahun 2023 tercatat sebesar Rp22,14 triliun. Rincian realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN sebesar Rp16,01 triliun (3.254 proyek) dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 414,08 juta atau sebesar Rp6,12 triliun (461 proyek). Dibandingkan triwulan IV tahun 2022 sebesar Rp16,55 Triliun, terdapat kenaikan sebesar Rp5,58 Triliun atau sebesar 25,23%.
Jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp64,5 triliun, maka untuk triwulan IV mencapai 34,34%. Sedangkan jika dikumulatifkan realisasi investasi dari bulan Januari-Desember tahun 2023 sebesar Rp71,89 triliun atau 111,47% dari target realisasi investasi pada tahun 2023.
“Alhamdulilah, realisasi investasi Kaltim tahun ini melebihi target. Kurang lebih mencapai Rp71,89 triliun atau 111,47 persen. Bahkan, pada triwulan akhir, realisasi PMDN triwulan IV tahun 2023 mencapai Rp16,01 triliun,” jelas Syarifah Alawiyah yang akrab disapa Yuyun, Minggu (18/2/2024).
Informasi tersebut, sambung Yuyun berdasarkan rilis DPMPTSP Kaltim. Selain itu, lanjut Yuyun, realisasi investasi tersebut juga didukung dari jumlah proyek sebanyak 3.254 selama triwulan IV, dimana berdasarkan sebaran lokasinya seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp7,63 triliun atau 47,64% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN. Investasi terbesar kedua sebesar Rp1,83 triliun atau 11,43% berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten Berau menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp1,62 triliun atau 10,17%.
Terkait penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kabupaten Kutai Timur paling banyak penyerapannya yaitu sebanyak 1.956 orang. Kemudian disusul Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 1.453 orang dan Kabupaten Berau sebanyak 1.272 orang. Sedangkan penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 5 orang pada triwulan ini.
Jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan triwulan IV tahun 2023 menunjukkan subsektor industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp7,54 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 47,11%.
Pertambangan sebagai kontributor kedua mencapai Rp3,37 triliun atau 21,07%. Disusul, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan kontributor ketiga mencapai Rp1,37 triliun atau 8,61%.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 21 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada triwulan IV tahun 2023.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, terdistribusi pada subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 2.592 orang atau 34,84% dari total jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi PMDN.
“Selanjutnya subsektor pertambangan, juga merupakan sektor yang turut menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 2.407 orang atau 32,36 persen dari total seluruh tenaga kerja Indonesia yang terserap,” jelasnya.