
Insitekaltim,Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda Laila Fatihah mengungkapkan bahwa masyarakat di kota ini cenderung konsumtif.
“Samarinda kota berkembang, cara mendapatkan segala sesuatu yang masuk di Samarinda cepat berputarnya, termasuk konsumtif,” ungkap Laila pada Kamis (20/7/2023) di DPRD Kota Samarinda.
Hal itu ia ungkapkan menanggapi maraknya penjualan barang luar negeri secara besar-besaran, sehingga produk-produk dalam negeri mulai kalah bersaing.
Peningkatan jual beli barang dari luar negeri ini dikarenakan barang-barang luar tersebut adalah barang-barang yang memiliki brand di mancanegara. Masyarakat cenderung mengikuti perkembangan fasion di mancanegara guna meningkatkan martabat dirinya dalam menggunakan pakaian.
Pemilik gelar Sarjana Ekonomi itu juga mengungkapkan alasan lain dari minat masyarakat membeli barang adalah karena harganya yang relatif murah.
“Harganya lebih murah, produk lokal harganya bersaing sama lah tapi orang lebih lari kepada yang branded walaupun barang second,” jelasnya.
Namun, Laila menilai usaha pemerintah memutuskan rantai jual barang luar ini cukup terlambat dikarenakan hal ini sudah berkembang pesat di masyarakat. Menutup usaha tersebut dinilai akan menutup mata pencaharian masyarakat.
Untuk itu, dalam hal ini Laila mengungkapkan sebaiknya hanya memberhentikan perkembangan tanpa menutup usaha-usaha masyarakat yang telah ada.
“Karena menutup berarti mematikan usaha orang. Tinggal bagaimana yang sudah ada tidak berkembang lagi. Kalau mau diizinkan oke yang ada tidak boleh memasukkan menyuplai menghabiskan stok aja yang ada. Tidak lagi menambah izin thrifting,” tegasnya.

