SAMARINDA – Keberadaan gedung Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) harus menjadi pusat pengembangan budaya Kaltim.
Hal itu ditegaskan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Sekretariat Lembaga Budaya Adat Kutai (LBAK) Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu (28/11/2018).
Menurut dia, selama ini Kaltim sudah memiliki berbagai budaya dan adat, namun masih belum terkelola secara baik dan optimal.
“Potensi seni, budaya dan adat kita sangat besar. Namun, khasanah ini belum terkelola secara maksimal. Saya berharap LBAK bisa peduli dan mengembangkannya termasuk budaya adat Kaltim lainnya,” kata Isran.
Gubernur meminta pembangunan gedung tuntas pada 2019 dan segera dimanfaatkan untuk kegiatan kesekretariatan sekaligus pusat pengembangan budaya dan adat Kutai maupun budaya adat lain di Kaltim.
“Kita ini sudah ketinggalan dari daerah lain. Jangan sampai anak cucu kita tidak tahu sejarah. Tanggung jawab bersama untuk mengembangkan dan melestarikan budaya adat daerah,” seru Isran.
Gedung sekretariat berlantai tiga dengan bangunan 535,7 meter persegi di lahan seluas 636,48 meter persegi terdiri dari spesifikasi bangunan pondasi tiang pancang dan struktur bangunan beton bertulang.
Kegiatan pembangunan dilaksanakan oleh kontraktor CV Mega Cipta Buana, konsultan perencana CV Design Jagad Indonesia dan konsultan supervisi CV Calticon Desain.
Pembangunan gedung memerlukan alokasi Rp9,719 miliar terdiri APBD perubahan 2018 sebesar Rp2 miliar dilanjutkan anggaran 2019 sekitar Rp7,7 miliar.
Hadir Presiden LBAK Kaltim H Aji Ismet dan Sekjen LBAK H Syachrumsyah Asri serta pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Kaltim. (yans/sul/humasprov kaltim)