Insitekaltim,Padang – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengatakan krisis pangan global perlu diwaspadai. Namun tidak dengan cemas berlebihan mengingat Indonesia merupakan negara agraris dan hingga saat ini masih produktif.
Orang nomor satu Benua Etam itu mengungkapkan, luas lahan daratan Indonesia hanya sekitar 30 persen dan 70 persen sisanya merupakan kawasan perairan. Meski tidak sampai setengah dari kawasan perairan, Isran meyakini potensi kawasan darat sangat produktif jika semua pihak fokus mengusahakannya.
“Kita kembangkan komoditi pangan lokal, juga program diversifikasi pangan harus semakin digalakkan. Saya yakin, insyaallah Indonesia mampu melewati masa-masa krisis global yang diingatkan FAO itu,” kata Isran pada acara temu wicara dan Workshop Adaptasi dan Mitigasi Antisipasi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global, Jumat (9/6/2023).
Acara yang digelar di Auditorium Universitas Negeri Padang itu merupakan inisiasi Kementerian Pertanian dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional dalam rangkaian Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI Tahun 2023 di Kota Padang.
Kegiatan diikuti perwakilan peserta Penas dari seluruh Indonesia, dihadiri Menteri Pertanian Profesor Syahrul Yasin Limpo, Ketua KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor dan Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansyarullah.
Isran menjelaskan, Perhiptani terus mendorong pemerintah agar merealisasikan pemenuhan kebutuhan penyuluh pertanian, seperti satu desa potensi satu penyuluh.
“Sebab saat ini, saya akui jumlah penyuluh kita masih sedikit dan jauh dari cukup untuk satu desa satu penyuluh,” sebutnya.
Ketua Umum APPSI itu pun mengingatkan dan mengajak pemangku kepentingan bidang pertanian untuk bersama menggerakkan petani millenial sebagai wujud regenerasi petani.
“Petani kita ni banyak yang sudah uzur, tua-tua meski semangatnya muda. Anak-anak muda kita harus didorong agar meneruskan usaha pertanian untuk ketahanan dan kemandirian pangan bangsa,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Isran juga melakukan penandatanganan komitmen bersama Gerakan Antisipasi Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global.
Penandatangan komitmen bersama juga dilakukan Menteri Pertanian Profesor Syahrul Yasin Limpo, Ketua KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor dan Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansyarullah serta perwakilan KTNA seluruh Indonesia.
“Komitmen ini harus kita gaungkan bersama dan bersama-sama kita gerakkan seluruh potensi di daerah,” tegasnya.
Tampak hadir, Kepala BPPSDMP Profesor Dedi Nursyamsi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Kementerian Pertanian Profesor Imam Mujahidin Fahmid, serta pejabat eselon 1 Kementerian Pertanian, Dirjen Tanaman Pangan Dirjen Perkebunan, Dirjen Hortikultura, serta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.