
Insitekaltim, Samarinda – Forum Lintas Perangkat Daerah Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dalam Rangka Penyusunan RKPD Kota Samarinda Tahun 2024 yang diadakan di ruang rapat Bappedalitbang Kota Samarinda dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda Sri Puji Astuti dan Anggota Komisi I DPRD Samarinda Nursobah dan pada Senin (6/3/23).
Nursobah menyampaikan dalam forum tersebut didapati data bahwa ada sekitar 1.600 orang yang masuk kategori miskin ekstrem dan 9 032 penduduk masuk kategori miskin. Sebanyak 3668 di antaranya belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah dan sebanyak 1.000 data penduduk kategori miskin yang belum dipastikan kebenarannya.
“Ada 1 600 masyarakat miskin ekstrem, 9.032 penduduk miskin ini total data dari PMK, data yang dikirim dari kementrian ke Samarinda. Sebanyak 3.668 yang belum dapat bantuan, kemudian ada 1000an data KIP yang anomali yang rusak. Belum tahu apakah betul kurang mampu atau tidak,” sebutnya.
Politikus PKS tersebut berpendapat bahwa sebenarnya masyarakat miskin itu tidak ada. Hal tersebut ia sampaikan karena keluarga miskin bisa dibantu oleh sesama orang terdekat maupun orang-orang di lingkungan tempat tinggal keluarga kategori miskin tersebut. Maka apabila masyarakat mau saling bahu membahu maka kemiskinan itu tidak akan pernah ada.
“Sebenarnya di Indonesia itu tidak ada yang namanya orang miskin, sebab semuanya bisa ditangani. Contoh kalau ada 1-3 orang keluarga miskin, keluarga lain atau tetangga lainnya bisa bantu, makanya tidak ada namanya orang miskin. Karakteristik orang Indonesia saling membantu,” ujarnya.
Nursobah menyebutkan kas yang ada di masjid dan langgar sekitar bisa turut membantu keluarga miskin sebagai salah satu cara umat beragama bergotong royong dan peduli sesama.
“Sebanyak 1.600 KK miskin esktrem, 1.600 itu bisa diselesaikan. Kan di Samarinda ada masjid dan langgar 500. Jadi kalau mau terselesaikan 1.600 KK miskin ekstrem itu, maka serahkan pada kas masjid dan langgar,” sebutnya.
“Langkah pertama panggil dulu pengurus masjid dan langgar, kita deliver dulu data. Kita informasikan dan sosialisasikan data ini,” tambahnya.