Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Bontang – SMP Negeri 1 Bontang mendapat jatah vaksinasi dosis pertama untuk pelajar dari Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 600 dosis.
“Ini lanjutan vaksinasi dari Binda Kaltim, untuk SMPN 1 Kota Bontang sebanyak 600 dosis,” kata Wali Kota Bontang Basri Rase kepada wartawan Insitekaltim.com saat meninjau kegiatan vaksinasi di SMPN 1 Bontang, Jumat (20/8/2021).

Selain SMPN 1 Kota Bontang, Basri juga akan meninjau kegiatan vaksinasi di SMAN 1 Kota Bontang.
Pada kesempatan yang sama, menyusul Wakil Wali Kota Bontang, Najirah juga melakukan peninjauan pada kegiatan vaksinasi di SMPN 1 Kota Bontang.
“Hari ini melanjutkan vaksinasi yang kemarin. Untuk SMPN 1 Kota Bontang mendapatkan 600 dosis, sedangkan untuk SMAN 1 sebanyak 500 dosis sehingga jumlahnya ada 1.100 dosis vaksin,” terangnya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Binda Kaltim yang telah memberikan vaksin dosis pertama untuk para pelajar di Kota Bontang.
Menurutnya pelajar SMPN 1 Kota Bontang terlihat antusias mengikuti vaksinasi tersebut.
“Saya lihat anak-anak sangat antusias mengikuti vaksinasi bahkan pendaftar melebihi target,” kata Najirah.

Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bontang, Riyanto menambahkan jumlah murid yang mendaftar sebanyak 612 orang.
“Hingga subuh tadi sudah sampai 612 orang yang mendaftar,” ucapnya.
Menurutnya jatah vaksin untuk SMPN 1 hanya 600 dosis, sedangkan jumlah pendaftar ada 612 jadi ada 12 pelajar di sana yang tidak mendapatkan vaksin.
Namun ada beberapa kondisi pelajar yang belum diperbolehkan vaksin karena alasan kesehatan, sehingga kemungkinan vaksin yang disediakan akan mencukupi.
“Kalau masih kurang nanti kita daftarkan lagi di tempat yang lain,” tandasnya.
Perlu diketahui kata Riyanto, proses vaksinasi di SMPN 1 Kota Bontang mengedepankan protokol kesehatan (prokes). Panitia memanfaatkan hampir seluruh ruang kelas sebagai ruang untuk proses vaksinasi.
“Mulai dari ruang kelas untuk menunggu antrian, registrasi, skrining, vaksin hingga observasi terlihat saling terpisah,” tutupnya.