Reporter: Santos-Editor: Redaksi
InsiteKaltim, Samarinda – Kerukunan Keluarga Besar Makassar (KKBM) Kalimantan Timur melaksanakan musyawarah pertama pada Kamis (11/2/2021) di Hotel Grand Victoria.
Acara dibuka dengan pemukulan gong dan nantinya akan ditutup dengan pelantikan pengurus baru malam hari ini.
Ketika dijumpai oleh Insitekaltim.com ketua panitia musyawarah KKBM, Abrianto Amin menuturkan bahwa musyawarah pertama ini tidak memiliki banyak agenda sebab nantinya hanya memutuskan beberapa poin penting yang sudah disiapkan draftnya dan sudah disosialisasikan sebelumnya.
“Ini musyawarah yang pertama, agendanya memang tidak begitu banyak, nanti hanya memutuskan beberapa poin yang penting, dan memang sudah disiapkan draft-draftnya serta sudah disosialisasikan sebelumnya. Yang agak berat adalah saat pemilihan nanti, karena ada proses di situ,” tuturnya.
Tema yang diusung dalam musyawarah ini adalah “Bumikan Siri’ Na Pacce di Tanah Borneo”. Adapun harapan Abrianto, yang juga menjabat sebagai Sekretaris KKBM adalah agar tema ini benar-benar diterapkan di dalam kehidupan keluarga besar Makasar di Kalimantan Timur.
“Yang paling kita harapkan, KKBM betul-betul menerapkan apa yang kita temakan, yang kita sebut dengan Siri’ Na Pacce, dalam bahasa populernya itu integritas dan solidaritas,” tambahnya.
Seperti yang dilansir dari www.kpk.go.id, pengertian Budaya Siri’ Na Pacce dapat dipahami secara etimologis dari kata Siri’ yang berarti rasa malu (harga diri), sedangkan Pacce atau dalam bahasa Bugis disebut Pesse yang berarti : pedih atau pedas (keras, kokoh pendirian).
Siri’ dimengerti sebagai usaha manusia dalam mempertahankan dan menjunjung tinggi harga diri dengan sebisa mungkin tidak melakukan perbuatan tercela. Lalu, pacce berarti rasa empati yakni bisa merasakan juga emosi atau kepedihan yang dirasakan oleh orang lain, kerabat maupun keluarga sehingga timbul rasa untuk selalu menolong satu sama lain dalam hal apapun.
Menurut Abrianto, falsafah hidup orang Makassar ini sebelumnya bersifat penghayatan individu semata. Tetapi melalui organisasi KKBM falsafah itu menjadi suatu gerakan bersama yang terorganisasi dan terstruktur.
“Karena ini kan sifatnya masih individu yah, dilakukan oleh orang-orang secara pribadi. Maksud saya itu, ini kemudian menjadi gerakan bersama. Jadi kita bisa memberikan support atau dukungan terhadap orang lain itu secara organisir. Artinya integritas dan solidaritas itu terbangun dan tergerakkan secara terstruktur. Itu yang kita maksudkan,” tutupnya.