Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Jumlah petani di Bontang terus berkurang setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian serius Pemkot Bontang melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP).
Bontang harus segera menyiapkan sumber daya manusia di bidang pertanian. Tak ada pilihan lain, Pemkot Bontang harus mengajak para generasi milenial untuk tidak ragu terjun ke dunia pertanian.
“Kami melakukan dua kegiatan utama yaitu meningkatkan produksi dan kami sosialisasi untuk menarik generasi muda agar ikut bertani atau ikut ke dunia pertanian,” kata Kasi Pertanian DKPPP Bontang Yoga Saputra di sela panen perdana padi di Kampung Tangguh Nusantara (KTN( Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari, Rabu (2/9/2020).
Yoga mengaku, hadirnya beberapa perusahaan di Bontang Lestari menyebabkan minat generasi muda terhadap kegiatan pertanian menjadi sangat rendah. Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan usaha pertanian Kota Bontang.
“Memang agak sulit karena identik dengan lahan kotor dan tenaga yang besar. Oleh karena itu, kami berupaya dengan membuat kegiatan yang bermitra dan menggandeng generasi muda,” ungkap Yoga.
Anes Taneng, tokoh masyarakat Nyerakat Kiri membenarkan yang apa disampaikan oleh Yoga.
“Betul apa yang disampaikan tadi. Jangankan mau bekerja di sawah, kami ini mau panen tidak ada tenaga laki-laki,” timpal Anes yang juga petani setempat.
Tidak bisa dipungkiri, pertanian memang pekerjaan yang jarang diminati. Padahal kata Anes Taneng, keuntungan yang didapatkan petani tidaklah sedikit.
“Ya, kita bekerja paling sedikit tiga bulan baru bisa mendapatkan hasil. Tapi, setelah kami kumpulkan persentase keberhasilannya, ternyata jauh lebih banyak dihasilkan oleh petani daripada pegawai perusahaan,” ungkapnya.