Reporter: Asih – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Balikpapan – Pemandangan tidak biasa terlihat di Masjid Babut Taubah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika/Anak Kelas II A Balikpapan pada Rabu (16/2/2022). Pasalnya, warga binaan di sana dilatih menjadi penghafal Al-Qur’an atau hafiz.
Slamet Riyadi Kasubsi Bimkemaswat Lapas Kelas II A Balikpapan mengatakan, pendidikan Al-Qur’an yang diberikan kepada warga binaan bertujuan untuk membentuk kepribadian dalam diri. Kegiatan kerohanian ini perlu digalakkan terus menerus guna meningkatkan keimanan warga binaan kepada tuhan sang pencipta.
“Program ini juga tak lepas dari peran tutor atau pemateri yang terdiri dari berbagai lembaga dakwah seperti Hidayatullah Balikpapan, NU dan para habib,” katanya.
Selain itu, dalam pelaksanaannya memiliki tahapan-tahapan kegiatan yang diawali dengan pemberantasan buta huruf hijaiyah, aqidah, fiqih-fiqih ibadah, ilmu tajwid, publik speaking sebagai calon dai hingga program Tahfiz Al-Qur’an.
Majelis Tahfiz Al-Qur’an Babut Taubah Lapas Kelas II A Balikpapan adalah program paling akhir bagi warga binaan umat Islam di lapas, setelah selesai menjalankan program-program sebelumnya.
“Peserta dalam majelis ini tidak terlalu banyak dengan aktifitas kesehariannya banyak menghabiskan waktu dalam kegiatan Muroja’ah ayat Al-Qur’an yang dihapal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Pujiono Slamet berharap warga binaan Lapas Kelas II A Balikpapan yang mengikuti program Majelis Tahfiz Al-Qur’an bisa menjadi pendakwah atau influencer kepada warga binaan muslim lainnya dalam menaikan kualitas iman dirinya, yang kemudian mendorong perubahan perilaku warga binaan.
“Ketika masa pidana berakhir mereka sudah lebih siap lahir dan batin untuk hidup kembali bersama keluarga dan masyarakat serta tidak menutup kemungkinan kemampuan hapalan yang dimiliki juga dapat dibagikan ke masyarakat luas,” ujarnya.
Di tempat yang sama Rinaldi seorang warga binaan Lapas Kelas II A Balikpapan kasus narkotika menyampaikan, pada awalnya dirinya belum bisa mengaji dan sedikitnya pengetahuan soal agama Islam.
“Alhamdulilah sekarang sudah belajar menghafal Al-Qur’an dan juga banyak mendapat pelajaran-pelajaran yang lain seperti di pondok pesantren pada umumnya,” ungkapnya.
Sampai saat ini, peserta program kegiatan Tahfiz Al-Qur’an di Masjid Babut Taubah Lapas Kelas II A Balikpapan berjumlah 13 orang hasil kerja sama Lapas Kelas II A Balikpapan dan Yayasan Ar-Rahmah-LTTQ Balipapan dengan Metode Al-Haqq yang dilaksanakan satu kali pertemuan dalam setiap pekannya.