Insitekaltim, Samarinda – Duka mendalam menyelimuti warga Jalan Belimau, Gang Bulutangkis, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.
Bencana longsor yang terjadi pada Senin dini hari, 12 Mei 2025 lalu, tak hanya memporak-porandakan satu rumah, tapi juga merenggut empat nyawa dari satu keluarga, serta melukai dua orang lainnya.
Merespons tragedi tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji turun langsung meninjau lokasi bencana pada Rabu pagi, 14 Mei 2025.
Dalam kunjungannya, ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban sekaligus menyerahkan bantuan berupa uang tunai dan logistik kebutuhan dasar kepada para penyintas.
“Ini tragedi yang sangat menyedihkan. Satu keluarga kehilangan empat anggota, dan dua lainnya mengalami luka. Kami atas nama pemerintah provinsi menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya,” kata Seno Aji saat memberikan keterangan usai menyerahkan santunan.
Tak hanya meninjau kerusakan, Seno Aji juga melihat langsung kontur tanah dan morfologi kawasan yang memang rentan bencana.
Ia menyebutkan bahwa lokasi tersebut secara geologi tidak ideal untuk pemukiman dan berjanji akan melakukan langkah serius dalam hal mitigasi.
“Kontur tanah di sini sangat curam dan labil. Kami sudah berkoordinasi dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia wilayah Kaltim untuk segera melakukan kajian geoteknik. Hasilnya akan kami teruskan ke BPBD dan Brida untuk ditindaklanjuti,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Sosial telah menyalurkan bantuan logistik seperti sembako, beras, perlengkapan dapur, serta pakaian layak pakai. Khusus untuk keluarga korban meninggal, disalurkan santunan tunai Rp5 juta per jiwa, dan dari BPJS Ketenagakerjaan akan diberikan Rp40 juta per korban sebagai santunan kematian.
Lebih lanjut, Seno Aji menyampaikan bahwa Pemprov Kaltim juga siap membantu membangun kembali rumah bagi korban yang memiliki lahan pribadi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan selama syarat dasar berupa legalitas tanah dimiliki oleh warga yang terdampak.
“Kalau ada warga korban longsor yang punya lahan pribadi dan ingin dibangunkan rumah, silakan ajukan. Kami dari pemprov siap membantu pembangunan rumah sesuai kemampuan yang ada,” ujarnya.
Untuk sementara, para korban selamat yang rumahnya rusak kini tinggal bersama keluarga dan kerabat terdekat. Pemerintah Kota Samarinda tengah melakukan pendataan dan menyusun rencana lanjutan, termasuk opsi relokasi bagi warga yang tinggal di zona merah rawan bencana.
BPBD Samarinda mencatat terdapat lebih dari 30 titik rawan longsor di berbagai wilayah kota, dengan kawasan utara dan timur sebagai zona paling rentan karena kontur tanah yang bergelombang dan dekat kawasan hutan.
Di hari sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun juga telah memerintahkan jajaran kelurahan dan kecamatan untuk memetakan lokasi rawan serta melakukan pendataan warga yang bermukim di wilayah tidak aman. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk menentukan prioritas bantuan dan intervensi pemerintah.
Seno Aji menutup kunjungannya dengan mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam melaporkan kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Ia menegaskan bahwa mitigasi hanya bisa berjalan optimal jika ada partisipasi aktif dari warga.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak tinggal diam jika melihat potensi bencana di sekitar. Laporkan ke BPBD, pemerintah akan tindak lanjuti. Jangan tunggu bencana terjadi,” kata Andi Harun. (ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri