
Insitekaltim, Kukar – Di tengah derasnya arus Sungai Mahakam, geliat ekonomi Muara Muntai perlahan mengalir deras. Masyarakat pesisir ini tidak lagi semata menggantungkan hidup dari hasil tangkapan ikan, namun menjadikannya sebagai bahan baku utama produk olahan yang kini menembus pasar luar daerah.
Kerupuk ikan, empek-empek, hingga ikan asap menjadi simbol kebangkitan ekonomi berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digerakkan langsung oleh warga setempat. Perubahan ini tak terjadi tiba-tiba, namun hasil dari proses panjang penuh inovasi dan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah kecamatan.
“Kerja keras masyarakat dan pendampingan pemerintah mulai menunjukkan hasil. Produk olahan kita sudah dikenal sampai luar kota,” kata Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Muara Muntai Kuryadi
saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 28 April 2025.
Ia menjelaskan Pemerintah Kecamatan Muara Muntai aktif menjembatani pelaku UMKM dengan instansi teknis seperti Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Bentuk dukungannya pun beragam, mulai dari pelatihan produksi, bantuan peralatan, hingga fasilitasi akses permodalan.
“Bantuan-bantuan ini terbukti mempercepat gerak pelaku usaha di Muara Muntai,” ujar Kuryadi.
Namun, ia mengakui mengembangkan UMKM di era kompetitif tidaklah mudah. Salah satu strategi yang digunakan adalah mendorong keterlibatan pemuda. Pemerintah membuka ruang partisipasi, memberi mereka wadah untuk berkreasi dan menerapkan teknologi dalam pengembangan produk lokal.
Pendekatan ini mulai menuai hasil. Kaum muda kini tak hanya sekadar membantu orang tua, tapi juga menjadi pelaku utama bisnis. Mereka memperkenalkan sistem pengemasan modern, memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, dan terus menciptakan variasi produk inovatif dari ikan sungai.
Untuk mempererat jejaring dan menggali potensi, pemerintah setempat juga rutin menggelar kegiatan budaya. Balapan perahu tradisional, lomba seni, hingga Festival Sungai Mahakam menjadi ajang unjuk gigi UMKM lokal.
Pada festival dua bulan lalu, stan-stan UMKM meriah memadati tepian dermaga. Ribuan pengunjung dari kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan hadir, menciptakan peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk memperkenalkan produknya.
“Event-event ini bukan hanya hiburan, tapi ruang bagi anak-anak muda untuk menunjukkan bakat dan membangun jaringan,” ucap Kuryadi.
Ekonomi Muara Muntai kini bergerak lebih cepat. Menurut catatan kecamatan, jumlah UMKM yang tumbuh meningkat setiap tahun, mayoritas digerakkan oleh keluarga muda yang memadukan nilai tradisional dan teknologi digital.
Pemerintah Kecamatan yakin, Muara Muntai akan dikenal lebih luas bukan hanya sebagai kampung nelayan, tapi sebagai pusat ekonomi kreatif berbasis produk ikan di pesisir Mahakam.
“Kami berharap usaha kecil ini memberi dampak positif nyata, tidak hanya bagi ekonomi, tapi juga bagi martabat keluarga mereka,” tutup Kuryadi. (Adv)

