
Insitekaltim, Kukar – Di tengah geliat ekonomi desa yang terus tumbuh, Kecamatan Kembang Janggut memainkan peran strategis sebagai penggerak utama sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“UMKM bukan sekadar usaha kecil, melainkan fondasi ekonomi akar rumput,” ujar Hasan Alwi, staf Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut menyiratkan semangat pemberdayaan yang hidup di jantung 11 desa wilayah kecamatan itu.
Langkah konkret dilakukan pemerintah kecamatan melalui pemantauan intensif serta fasilitasi menyeluruh terhadap UMKM yang tersebar di berbagai desa. Mulai dari usaha kuliner berbasis bahan lokal, kerajinan tradisional, hingga pengelolaan wisata desa, ragam potensi itu menjadi wajah kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kami terus melakukan monitoring para pelaku UMKM yang ada di 11 desa dan memfasilitasi kegiatan mereka,” ungkap Hasan Alwi saat ditemui pada Rabu, 30 April 2025 di Kantor Kecamatan Kembang Janggut.
Menurut Hasan, kekayaan variasi jenis usaha justru menjadi kekuatan utama yang mendorong desain strategi pendampingan. Upaya ini dilakukan bukan hanya dengan pendekatan administratif, melainkan melibatkan langsung masyarakat melalui pelatihan dan koordinasi lintas dinas teknis.
“Koordinasi ini kami lakukan agar para pelaku UMKM bisa mendapatkan pelatihan, baik dalam pengelolaan usaha, pengemasan produk, maupun strategi pemasaran. Semuanya bertujuan agar mereka bisa lebih mandiri dan produknya berdaya saing,” jelasnya.
Pemerintah kecamatan juga mendorong akses permodalan dengan membantu penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), syarat penting untuk menjalin kerja sama dengan perbankan. Proses ini turut melibatkan perangkat desa, agar pendataan dan pendampingan dapat dilakukan secara akurat dan sesuai kondisi lapangan.
“Berkaitan dengan pinjaman modal para pelaku usaha di bank, kami mengeluarkan NIB dan diketahui oleh pihak desa,” tambah Hasan dalam wawancara yang sama.
Kebijakan yang inklusif ini ditujukan untuk membentuk ekosistem usaha yang berkelanjutan. Pendekatan holistik mulai dari pembinaan, fasilitasi, hingga akses terhadap lembaga keuangan, menjadi pola yang diterapkan untuk memperkuat daya tahan ekonomi lokal.
“Kami berkomitmen untuk terus hadir sebagai fasilitator dan penghubung antara pelaku usaha dengan sumber daya yang mereka butuhkan,” tegas Hasan.
Ia berharap UMKM bisa menjadi sektor yang tangguh, adaptif, serta berkontribusi signifikan terhadap kemajuan Kecamatan Kembang Janggut. (Adv)