Insitekaltim, Samarinda — Menutup masa jabatannya sebagai Presiden Angkatan 28 Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Tahun 2025, Ahmad Muzakir menggambarkan perjalanan empat bulan para peserta sebagai proses pembentukan karakter dan solidaritas yang ditempa layaknya “gugusan bintang” yang saling menguatkan.
Ahmad menyampaikan bahwa peserta telah melalui rangkaian pembelajaran yang tidak ringan, mulai dari modul, evaluasi, hingga tantangan menyeimbangkan pelatihan dengan tugas kedinasan di daerah masing-masing.
“Kita adalah kelompok terpilih, ditempa bukan hanya melalui modul dan evaluasi, tetapi hari-hari panjang, ruang belajar, dan tekanan. Dari tekanan itu muncul kekuatan luar biasa untuk menyelesaikan dua kewajiban sekaligus,” ujar Ahmad Muzakir, Sabtu, 6 Desember 2025.
Ia mengenang momen ketika salah satu peserta, Usman, mengalami kondisi drop pada minggu pertama pelatihan, yang sempat mengguncang mental peserta lain.
“Saat beliau tumbang, mental kita runtuh. Kita khawatir tidak mampu bertahan. Tapi Alhamdulillah, Tuhan mendengar doa-doa kita, dan hari ini kita dapat berdiri bersama menyelesaikan pelatihan hingga akhir,” ungkapnya.
Ahmad menegaskan bahwa selama pelatihan berlangsung, tidak ada sekat jabatan antar peserta. Semua melebur dan berjuang sebagai satu keluarga.
“Tidak ada lagi Kepala Dinas A, B, atau C. Yang ada hanya pribadi-pribadi yang berjuang dengan hati yang sama,” katanya.
Ia juga menyinggung perjuangan peserta dalam menyusun Proyek Perubahan (Proper). Menurutnya, Proper tidak boleh berhenti sebagai laporan formal, tetapi harus menjadi implementasi nyata di instansi masing-masing.
“Di situ terlihat bagaimana setiap orang punya karakter dan cara menyelesaikan masalah,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Ahmad turut menyampaikan terima kasih kepada BPSDM Kaltim, pengajar, panitia, dan seluruh staf yang telah mendukung pelaksanaan pelatihan.
Ia secara khusus mengapresiasi peran Bu Minah sebagai penyedia fasilitas yang dianggap sangat membantu kelancaran kegiatan.
“Bapak Ibu adalah energi yang tidak tertandingi bagi kami,” ucapnya.
Ia berpesan tiga komitmen alumni Angkatan 28, yakni membawa semangat pelatihan ke instansi masing-masing, mengimplementasikan proper secara berkelanjutan, serta membangun kolaborasi, bukan kompetisi.
“Sampai jumpa di kebahagiaan dan kesuksesan berikutnya. Mari jemput takdir terbaik kita,” tutupnya.
Usai memberikan sambutan, Ahmad Muzakir secara simbolis mengembalikan mandat kepemimpinan kepada Kepala BPSDM sebagai tanda berakhirnya tugasnya sebagai Presiden Angkatan 28.

