Insitekaltim,Samarinda – SMA Negeri 16 Samarinda, Kalimantan Timur, menerima kunjungan delegasi East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) dari Mesir dan Taiwan pada Senin (29/7/2024). Kegiatan ini berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara yang melibatkan siswa dan tamu internasional.
Sejak pagi, suasana di SMA 16 sudah tampak berbeda. Delegasi EBIFF disambut hangat dengan penampilan Tari Enggang yang energik, dipersembahkan oleh siswa dari ekstrakurikuler seni tari.
Tarian ini memukau para tamu dengan gerakannya yang lincah dan penuh semangat. Tidak hanya berhenti di situ, para delegasi juga diajak untuk menari bersama dalam Tari Jepen Sukaria, menambah keseruan dan keakraban di antara siswa dan tamu.
Kepala SMAN 16 Abdul Rozak Fahruddin menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan ini.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Siswa merespons dengan sangat positif, dan ini merupakan bagian dari konsep Kurikulum Merdeka yang bertujuan memperluas wawasan dan kreativitas siswa di luar kelas,” ujarnya dengan antusias.
Para tamu diajak untuk menikmati berbagai makanan tradisional yang disajikan oleh siswa. Hidangan seperti tempe mendoan, es cendol dan pisang gapit ternyata disukai para anggota delegasi.
Makanan-makanan ini adalah hasil kreasi dari program dual track yang dikelola oleh sekolah, bertujuan untuk mengajarkan keterampilan praktis kepada siswa.
Sementara itu, Yuniah Budiarti yang akrab dipanggil Yuni sebagai ketua panitia, mengungkapkan kegembiraannya atas kelancaran acara.
“Kami melibatkan banyak siswa dan guru untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Ini adalah hasil kerja keras bersama,” kata Yuni.
Acara ini merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kaltim yang memberikan kesempatan emas bagi sekolah untuk berinteraksi langsung dengan delegasi internasional.
Salah satu delegasi dari Taiwan Vadim, sangat kagum terhadap keramahan dan keindahan budaya di Kaltim, ia juga terkesan dengan daging sapi yang dicicipinya, mengingat di Taiwan daging sapi sangat mahal.
“Pulau ini sangat indah dan budayanya sangat menarik. Saya sangat menikmati makanan di sini dan orang-orangnya sangat ramah,” ujarnya.
Selain tarian dan makanan, siswa SMA 16 juga memperkenalkan permainan tradisional kepada para tamu, yaitu gangsing dan bakiak, permainan ini menambah kesan dan pengalaman unik yang belum tentu bisa ditemukan di tempat lain.
Siswa juga mempraktikkan kemampuan Bahasa Inggris mereka dengan berbicara langsung kepada para tamu, meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menggunakan bahasa asing.
Sebagai penutup, Abdul Rozak berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari agenda rutin sekolah.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pariwisata Kaltim yang telah menunjuk SMA 16 sebagai destinasi kunjungan delegasi EBIFF. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri siswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada budaya global,” pungkasnya.