Insitekaltim, Jakarta – Tena Pulo Research bakal mengadakan Kelas Publik Tena Pulo Research Batch VII dengan mengusung tema “Menelisik Kepentingan Ekonomi-Politik Geothermal Flores-Lembata. Kegiatan yang dihelat Kamis 3 April 2025, pukul 19.30 Wita secara virtual ini dimoderatori oleh Antonius Rian dan Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan Alex Aur sebagai pemateri.
Direktur Eksekutif Tena Pulo Research Gregorius Lagobelen kepada Insitekaltim, Rabu 2 April 2025 menerangkan satu hal yang mencuat di tengah kisruh proyek geothermal adalah ekonomi telah menjadi mata uang politik.
Alih-alih, kata dia, memikirkan ulang tentang langkah strategis de-karbonasi, yang terjadi hanyalah kepentingan sepihak kekuasaan dalam mengutamakan pasar, bahkan dengan nafsu memperluasnya.
“Alih-alih ingin mereparasi kebijakan yang mengancam alam, yang terjadi hanyalah kalkulasi bisnis: memonetisasi atau mengkapitalisasi alam serta ruang hidup warga yang telah melindungi ekosistem mereka selama ribuan tahun,” kata Gregorius Lagobelen via layanan WhatsApp.
Ia menambahkan hal Inilah yang kemudian tersembunyi dari pandangan awam tentang usaha segelintir orang untuk menggolkan kepentingan geothermal dengan bermain di ranah politik.
Maka, sambungnya, perlu ada inovasi dan langkah kritis, yaitu kesadaran bahwa geothermal bukan opsi tunggal dan pertimbangan atasnya bukan melulu masalah teknis geologis. Aspek geologis atau pertimbangan teknologi hanyalah satu variabel di antara variabel lain yang sejajar: ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Oleh karena itu, kata dia, jika geothermal adalah sebuah inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi, maka tidak bisa tidak untuk selalu dinilai dan dikaji juga dalam konteks sosial, budaya, ekologi, dan ekonomi serta politik. Sebab inovasi dalam kebijakan bukanlah sesuatu yang otomatis, atau yang sudah pasti. Inovasi dibentuk oleh kepentingan dan struktur kekuasaan ekonomi politik.
“Tidak heran apabila banyak kebijakan atas nama inovasi justru tidak berkontribusi pada transformasi fundamental, tetapi melegitimasi status quo dan sering kali memperpanjang umur produk dan sistem yang timpang,” pungkasnya.
Sekadar diketahui apabila tertarik dengan isu kontekstual yang terjadi di Pulau Flores, maka bisa mengikuti Kelas Publik Tena Pulo Research Batch VII, maka bisa bergabung di link zoom: https://us06web.zoom.us/j/84649899477pwd=FExz5uv7ytvgL78Wys8ReqLoRS0S0f.1.