
Insitekaltim, Kukar – Kerangka perencanaan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dengan berupaya untuk menyejajarkan sektor pertanian pangan sebagai salah satu prioritas utama di tengah dominasi sektor industri ekstraktif tak hanya sekadar narasi belaka. Pasalnya, setelah Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kukar Tahun 2026, Bupati Kukar Edi Damansyah langsung meresmikan Embung Maluhu, pada Rabu, 23 April 2025.
“Hari ini kami memastikan bahwa embung ini telah selesai dibangun dan siap difungsikan. Ini merupakan salah satu usulan dari sahabat-sahabat petani, khususnya Gapoktan di RT 19, Kelurahan Maluhu. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan aspirasinya,” ungkap Edi Damansyah mengawali sambutannya.
Embung Maluhu, kata dia, menjadi bagian dari rencana Pemkab Kukar dalam meningkatkan ketahanan pangan dan produktivitas pertanian, selain pembangunan jalan usaha tani, saluran irigasi, dan sumur – sumur pertanian, serta sarana pendukung pertanian lainnya.
Menurut Edi volume air yang ada di Embung Maluhu memiliki kapasitas 3.000 kubik. Dengan kapasitas tersebut diharapkan dapat menyokong distribusi irigasi pertanian.
“Dan, terus dikembangkan ke depannya demi peningkatan kapasitas serta cakupan layanan air untuk pertanian,” ujarnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kukar ini juga menekankan agar menjaga dan memanfaatkan sarana infrastruktur Embung Maluhu secara optimal.
Penekanan untuk menjaga fasilitas tersebut diperuntukkan kepada para petani yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Edi berpesan agar P3A dapat memastikan pemeliharaan embung yang optimal serta pemanfaatan sumber daya air yang bijaksana supaya dapat terus mendukung kebutuhan pertanian masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Ia menambahkan infrastruktur pertanian, khususnya pengairan adalah prioritas utama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sekaligus mengafirmasi keberlanjutan kerja sama.
“Ini merupakan tahun keempat program kerja sama kami dengan Kodim 0906 Kukar dan Kodim 0908 Bontang dalam program Karya Bakti TNI, yang kami danai melalui APBD,” pungkas Edi.
Dengan terus mengedepankan pembangunan berbasis potensi lokal dan keberlanjutan, Bupati Edi optimis Kukar mampu menjadi contoh kabupaten yang berhasil menyeimbangkan sektor industri dan pertanian secara harmonis.
Langkah nyata yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara ini menjadi cerminan keseriusan daerah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di tengah tekanan eksploitasi sumber daya alam yang tinggi. Dengan pendekatan yang terarah dan partisipatif, Kukar berpeluang besar untuk menjadi pionir dalam transformasi pertanian modern di Kalimantan Timur. (Adv)