
Insitekaltim, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Syarifatul Sya’diah menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja harus menjadi fondasi dalam setiap kebijakan pembangunan daerah.
Ia menilai, langkah ini bersifat mendesak dan strategis, terutama dalam menyongsong transformasi Kalimantan Timur sebagai Superhub Nusantara, seiring bergulirnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah tersebut.
Dalam pandangan politisi Partai Golkar itu, arah pembangunan di Kalimantan Timur ke depan tidak bisa lagi bersifat sektoral dan sporadis. Kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, menurutnya, perlu dirumuskan dengan kerangka yang menjawab tantangan nyata, terutama soal kebutuhan tenaga kerja yang tidak hanya merata tetapi juga berkualitas.
“Kita berbicara soal kualitas sumber daya manusia, tetapi itu tidak akan cukup apabila tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai dan relevan. Maka aspek ketenagakerjaan ini harus mendapat tempat khusus dalam prioritas kebijakan pembangunan,” ujar Syarifatul, dalam keterangannya kepada media, Rabu, 28 Mei 2025.
Ia menjelaskan, dengan status Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN, daerah ini menghadapi tekanan dan peluang yang sama besar. Di satu sisi, proyek Superhub Nusantara membuka ruang tumbuh ekonomi baru, tetapi di sisi lain akan menghadirkan kompetisi terbuka yang berisiko membuat masyarakat lokal tertinggal apabila tidak dipersiapkan sejak dini.
Dalam konteks itu, Syarifatul menyambut baik rencana kebijakan pendidikan gratis untuk jenjang sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) serta perguruan tinggi yang dijadwalkan mulai berlaku pada tahun anggaran 2025.
Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar insentif sosial, melainkan sebuah langkah strategis dalam membentuk generasi muda Kalimantan Timur agar mampu bersaing dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
“Transformasi ekonomi yang sedang berlangsung tidak boleh membuat generasi kita menjadi penonton di kampung halamannya sendiri. Maka pendidikan dan pelatihan harus diakses seluas-luasnya. Kaltim harus menyiapkan generasi emasnya dari sekarang,” tuturnya.
Selain itu, Syarifatul juga memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah pembangunan yang dijalankan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Rudy Mas’ud. Ia menilai, pembangunan yang dijalankan saat ini sudah berada dalam rel yang tepat karena mengedepankan kesinambungan ekonomi serta orientasi pada penciptaan lapangan kerja.
Menurutnya, selarasnya arah kebijakan daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) adalah modal penting untuk menjaga konsistensi agenda pembangunan, sekaligus menjamin bahwa upaya yang dilakukan di tingkat daerah tidak tercerabut dari kerangka pembangunan nasional.
“Pembangunan Kalimantan Timur sudah berada di jalur yang benar. Tinggal bagaimana kita memastikan bahwa arah ini terus diperkuat dengan fokus pada pemberdayaan tenaga kerja lokal dan kemitraan yang sehat antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor swasta,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi lintas sektor, khususnya antara lembaga pendidikan, sektor ketenagakerjaan, dan pelaku investasi, dapat terjalin lebih erat ke depan. Sinergi ini, menurutnya, akan menjadi pondasi kokoh dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan berbagai peluang yang hadir melalui pembangunan IKN dan perubahan struktur ekonomi nasional, Syarifatul menilai Kalimantan Timur berada pada titik krusial sejarahnya.
Ia pun menyerukan agar setiap langkah pembangunan tidak hanya berpijak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada pembangunan manusia yang utuh dan berdaya saing.