Insitekaltim, Samarinda – Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA di Kota Samarinda berjalan lancar. Hal itu diungkapkan Kepala SMA Negeri 16 Samarinda yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Samarinda Abdul Rozak Fahrudin.
Menurut Rozak, tahun ini proses SPMB berlangsung baik, terutama dari sisi aplikasi yang digunakan.
“Secara umum aplikasi berjalan baik. Samarinda tidak ada keluhan berarti. Masyarakat juga sebagian besar sudah paham alur pendaftaran, walaupun mungkin masih ada satu dua pertanyaan soal juknis, tapi kawan-kawan di lapangan sudah melakukan sosialisasi luar biasa,” kata Rozak saat ditemui di Gedung Guru Samarinda, Rabu 3 Juli 2025.
Ia menjelaskan, pengumuman hasil SPMB tahap 1 dan tahap 2 sudah selesai dan diumumkan secara terbuka ke publik. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi terkait hasil seleksi.
“Pengumuman sudah dibuka, masyarakat bisa mengecek langsung. Mulai 1 hingga 3 Juli sudah dilaksanakan daftar ulang. Hari ini jam 1 siang terakhir,” ujarnya.
Rozak menilai, kuota penerimaan SPMB tahun ini di tingkat SMA hampir penuh di seluruh sekolah, termasuk SMA 12 yang tahun lalu sempat mengalami kekurangan.
“Kalau SMA 15 mungkin masih ada sedikit kekurangan, tapi secara umum di Samarinda, terutama sekolah di perkotaan, sudah penuh,” ungkapnya.
Ia melihat antusiasme masyarakat untuk memilih SMA Negeri semakin tinggi. Menurutnya, hal ini didorong oleh Program Gratispol yang memungkinkan siswa melanjutkan kuliah hingga jenjang S3 tanpa biaya.
“Prinsip dasar SMA itu kan untuk persiapan kuliah. Dengan adanya gaung Gratispol sampai S3, masyarakat jadi semakin antusias memilih SMA Negeri,” jelasnya.
Rozak juga menambahkan, persiapan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sudah matang. MPLS akan dilaksanakan serentak pada 14 hingga 19 Juli 2025.
“Panduan MPLS sudah jelas dari pusat. Materi yang diberikan akan beragam, mulai dari pengenalan sekolah, pendidikan karakter, hingga adaptasi terhadap lingkungan belajar baru,” kata Rozak.
Ia menekankan pentingnya MPLS sebagai masa transisi siswa dari SMP ke SMA.
“Di SMA itu dunia pembelajarannya berbeda dengan SMP. Maka, pengenalan sekolah sangat penting supaya anak-anak bisa cepat beradaptasi,” tambahnya.
Rozak mengungkapkan, SMA Negeri 16 juga sudah siap mendukung proses belajar mengajar dengan teknologi yang memadai.
“Tahun lalu, semua ruang kelas untuk kelas X sudah menggunakan smart TV. Teknologi ini mendukung metode pembelajaran yang lebih interaktif,” ujarnya.
Rozak juga memaparkan, tahun ini tidak ada siswa limpahan di SMA Negeri 16. Semua yang diterima adalah pendaftar yang memilih SMA Negeri 16 sebagai pilihan pertama.
“Artinya, siswa yang masuk memang benar-benar memilih SMA 16 sejak awal. Tidak ada limpahan dari sekolah lain,” jelasnya.
Ia menyampaikan kesiapan seluruh guru di SMA Negeri 16 untuk menyambut tahun ajaran baru. “Guru-guru kami siap. Semua sudah kami siapkan untuk mendukung pembelajaran yang optimal,” pungkas Rozak.