Insitekaltim, Samarinda – Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin menunjukkan kepedulian terhadap siswa yang masuk melalui jalur afirmasi. Ia memastikan tak ada siswa yang gagal sekolah hanya karena persoalan seragam.
Menurut Rozak, seluruh siswa kelas X memang sudah mendapat seragam dasar gratis berupa baju putih, celana atau rok abu-abu, sepatu, dan tas. Namun, untuk seragam khusus seperti olahraga maupun seragam khas sekolah, pembiayaan biasanya ditanggung orang tua.
“Inovasi kami di SMA 16 adalah memikirkan semua kebutuhan siswa afirmasi. Mau diskon, cicilan, bahkan kalau tidak mampu, bisa gratis. Semua kita carikan solusi agar anak tetap sekolah,” ucap Rozak, Kamis 3 Juli 2025.
Ia membuka ruang komunikasi seluas-luasnya bagi orang tua siswa afirmasi. Jika ada kesulitan biaya, Rozak mempersilakan orang tua datang langsung ke sekolah, tanpa rasa takut atau sungkan.
“Silakan hubungi saya langsung. Kami siap bantu. Jangan sampai anak putus sekolah hanya gara-gara seragam,” tuturnya.
Sekolah juga memberi alternatif untuk membeli seragam tambahan, seperti membeli di pasar atau toko lokal, memakai seragam kakak yang masih layak, atau memanfaatkan koperasi sekolah yang memungkinkan pembayaran dicicil.
“Kalau mau beli di pasar, monggo. Kalau ada baju kakak yang masih bagus, juga boleh. Ini sekaligus mendukung ekonomi sekitar,” sambung Rozak.
Sebagai tindak lanjut, SMA 16 akan mengadakan pertemuan dengan orang tua murid setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selesai. Dalam kesempatan tersebut, seluruh program dan kebijakan sekolah akan dibahas secara terbuka, termasuk soal seragam.
“Setelah MPLS, kami undang orang tua. Di situ semua akan disampaikan secara detail agar tak ada informasi simpang siur,” ujarnya.
Ia menekankan prinsip utama sekolah adalah memberi ruang seluas-luasnya agar semua anak bisa belajar. Tidak ada alasan ekonomi yang boleh menghentikan semangat mereka.
“Seragam itu hanya pelengkap. Yang utama adalah anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan tenang,” tandas Rozak.
Dengan pendekatan ini, SMA 16 Samarinda berupaya memastikan tak ada anak di Kota Tepian yang kehilangan haknya untuk bersekolah, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.