Insitekaltim, Samarinda – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji menjadikan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur sebagai fokus utama pembangunan di Kaltim.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Gubernur Rudy memilih langkah penyediaan dokter-dokter spesialis di seluruh rumah sakit di Kalimantan Timur.
Menurutnya, penyediaan dokter-dokter spesialis ini diakuinya memang tidak mudah. Memerlukan regulasi yang tepat dan adil, sehingga kebijakan yang nantinya dipilih tepat sasaran dan benar-benar bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat.
“Dokter spesialis akan dibuat dalam Program Gratispol Khusus,” kata Gubernur Rudy beberapa waktu lalu di Kantor Gubernur Kaltim.
Gubernur Rudy mengatakan Pemprov Kaltim akan menyiapkan pembiayaan untuk para calon dokter spesialis hingga mereka benar-benar lulus menjadi dokter spesialis. Syaratnya, para dokter spesialis yang merupakan putra-putri Kaltim itu harus siap mengabdi dan bertugas di Kaltim dalam batas waktu tertentu.
Selanjutnya, Anggota Tim Transisi Prof Bohari Yusuf menjelaskan rencana tersebut saat ini sedang dalam proses. Sementara ini masih dalam pembuatan juknisnya.
Untuk rencana ini, Pemprov Kaltim akan menyiapkan biaya penuh untuk uang kuliah tunggal (UKT) atau sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Selain UKT/SPP, Pemprov Kaltim juga akan memberi tambahan untuk biaya hidup selama para calon dokter spesialis menempuh pendidikan perguruan tinggi di Jawa atau Sulawesi.
Beberapa universitas tersebut di antaranya seperti Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya atau Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan.
Para calon dokter spesialis nantinya akan diberikan perjanjian/kontrak bersedia mengabdi di Kaltim dalam waktu 10 tahun.
“Mereka akan kita ambil dari mahasiswa dokter spesialis asal Kaltim yang sedang on going,” ungkap Bohari.
Saat ini, hampir semua rumah sakit yang tersebar di kabupaten kota di Kaltim masih kekurangan dokter spesialis tertentu. Jika rencana ini berjalan mulus, para dokter spesialis ini nantinya akan ditempatkan di RSUD milik provinsi atau kabupaten dan kota dengan perjanjian kerja sama (PKS).
“Pemprov Kaltim sendiri akan membangun satu rumah sakit di Kutai Barat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, khususnya bagi warga pedalaman Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” imbuhnya.
Sedangkan Program Gratispol untuk pendidikan gratis, beberapa saat lagi akan segera dinikmati oleh masyarakat Kaltim, ketika penerimaan siswa-siswi baru tahun 2025/2026.
Selain gratis pendidikan, para siswa baru juga akan menerima kelengkapan sekolah, mulai seragam, tas, topi, hingga sepatu. Program ini diharapkan dapat membantu para orang tua siswa, karena tidak lagi harus menyiapkan biaya sekolah, serta seragam dan sepatu anak-anak mereka.
Demikian juga untuk para mahasiswa baru. Pemprov Kaltim akan memberikan gratis pendidikan melalui Program Gratispol. (Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri