
Insitekaltim, Samarinda – Pesan presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie layak menjadi catatan. Pesan itu juga menjadi pijakan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud untuk memimpin Kalimantan Timur.
Apa kiranya bunyi dari pesan BJ Habibie itu? Bahwa membangun suatu daerah, bukan dengan menekan sumber daya alamnya, tapi meningkatkan sumber daya manusianya.
“Tidak mungkin membangun suatu daerah dengan menekan sumber daya alam. Karena sumber daya alam pasti akan habis. Maka kita perlu bertransformasi dengan meningkatkan sumber daya manusianya,” kata Rudy Mas’ud dalam pidato saat Pisah Sambut Penjabat Gubernur Kaltim Masa Jabatan Tahun 2023-2025 dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Masa Jabatan 2025-2030 serta Serah Terima Pj Ketua TP PKK dan Pj Ketua Dekranasda Provinsi Kaltim dengan ketua TP PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda dan Bunda PAUD Provinsi Kaltim di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Jumat 7 Maret 2025.
Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji berkomitmen untuk membangun Kaltim tidak hanya dari sumber daya alamnya, melainkan juga meningkatkan sumber daya-sumber daya yang lain terutama sumber daya manusia.
Gubernur baru tersebut juga berupaya mencegah penurunan kemampuan sumber daya manusia karena tidak mampu bertransformasi dan beradaptasi.
“Jangan sampai kita seperti dinosaurus yang punah karena tidak mampu bertransformasi dan beradaptasi,” pesan Rudy Mas’ud.
Kemudian ia juga berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Yaitu ekonomi yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya manusia. Sebab ekonomi yang berasal dari sumber daya manusia tidak akan pernah habis.
“Karena SDM ini benar-benar pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa. Tetapi harus kita rangkum dan olah bagaimana sumber daya manusia kita unggul,” lanjutnya.
Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut berkaca dari negara Korea Selatan yang waktu merdekanya hanya berjarak beberapa hari dengan negara Indonesia, namun sudah sangat maju. Itu semua karena negara tersebut memanfaatkan sumber daya manusianya dengan sangat baik.
Selain itu, besar keinginannya untuk membangun dan membawa Kaltim menjadi Kaltim emas. Yaitu berakselerasi dengan meningkatkan kompetensi dan speed (kecepatan) secara seimbang.
“Jadi untuk bisa berakselerasi bukan mesinnya yang diperkuat, tapi kompetensinya yang perlu kita tingkatkan. Speed-nya yang kita tumbuhkan dan harus kita jaga. Maka harus kita rangkul antara speed dengan kompetensi agar bisa sinergi dan dapat berakselerasi dengan kencang untuk membawa Kaltim menjadi Kaltim emas,” ujarnya.
Rudy juga mengharapkan dukungan dari seluruh pihak di Kaltim agar bersinergi membangun daerah ini tanpa memandang suku, agama, etnis, atau gender.