Insitekaltim, Bontang – Jalan poros Samarinda-Bontang adalah jalur penting bagi masyarakat Kalimantan Timur. Namun kondisi jalan yang sempit dan penuh tambal sulam menjadi keluhan yang sering terdengar.
Calon Gubernur Kalimantan Timur nomor urut 2 Rudy Mas’ud, menyadari betapa strategisnya jalan ini, terutama setelah Kalimantan Timur ditetapkan sebagai wilayah penopang Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Rudy, kondisi jalan yang ada saat ini tidak sebanding dengan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalimantan Timur.
Jalan Samarinda-Bontang seharusnya memiliki kapasitas yang memadai untuk melayani lalu lintas yang padat. Kondisi jalan yang sempit membuat kendaraan sulit melintas, apalagi jika terdapat kendaraan berat yang sering kali memadati jalur tersebut. Rudy menyampaikan bahwa ia memiliki rencana besar untuk jalur ini, yakni membangun jalan dua jalur agar pengguna jalan bisa merasa lebih aman dan nyaman saat melintas.
“Kita semua tahu, jalan ini sangat krusial. Saya ingin agar masyarakat bisa melintas dengan lebih aman dan lancar. Jika saya diberi amanah, saya akan berupaya membuat jalan Samarinda-Bontang menjadi jalur dua arah,” ujarnya saat kampanye di Bontang belum lama ini.
Selain masalah infrastruktur jalan, Rudy juga menyoroti dampak dari aktivitas tambang ilegal yang banyak beroperasi di wilayah tersebut. Kendaraan-kendaraan berat dari tambang-tambang ini, kata Rudy, menjadi salah satu penyebab utama rusaknya jalan di Kalimantan Timur.
Aktivitas tambang ilegal tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengganggu mobilitas masyarakat yang menggunakan jalur tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
“Banyak kendaraan tambang yang keluar masuk, terutama yang beroperasi secara ilegal. Ini membuat jalan kita cepat rusak. Perlu ada penataan yang lebih baik agar jalur-jalur ini tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga mendukung persiapan Kalimantan Timur sebagai wilayah penyangga IKN,” tambah Rudy.
Rudy menyadari bahwa memperbaiki jalur Samarinda-Bontang bukanlah tugas yang mudah. Namun, ia optimis bahwa dengan perencanaan yang matang, jalur tersebut dapat diperbaiki sesuai kebutuhan masyarakat.
Dengan jalan yang lebih lebar dan infrastruktur yang lebih kuat, Kalimantan Timur diharapkan dapat menghadapi tantangan ke depan sebagai penopang IKN dan memberikan akses mobilitas yang lebih baik bagi warganya.
Rudy berjanji untuk melibatkan berbagai pihak dalam perbaikan jalan ini, memastikan bahwa setiap proses dilakukan dengan transparan dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Ia berharap agar jalur Samarinda-Bontang tidak lagi menjadi kendala, melainkan menjadi aset yang mendukung perkembangan ekonomi dan kesejahteraan warga Kalimantan Timur.