Insitekaltim, Samarinda – Peringatan 21 tahun reformasi bergulir di depan Gerbang Universitas Mulawarman Jl. M. Yamin Samarinda. Massa aksi dari Aliansi Parlemen Jalanan yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa.
Humas dalam aksi ini, Idham yang juga merupakan kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengatakan tujuan dari aksi ini merupakan sebuah bentuk refleksi dari 21 tahun reformasi yang telah berjalan.
“Ini bentuk refleksi kami dalam memperingati 21 tahun reformasi dan ini juga merupakan bentuk penolakan kami dari polarisasi gerakan kubu 01 atau 02 yang terjadi di publik hari ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan ada 7 tuntutan dari aksi ini yang menitik beratkan kepada pelanggaran-pelanggaran HAM yang telah terjadi di Indonesia sebelum reformasi terjadi.
” 7 tuntutan kami antara lain penuntasan kasus trisakti, semanggi dan berbagai pelanggaran berat HAM lain, lalu berikan ruang demokrasi seluas-luasnya, laksanakan reformasi agraria sejati, tolak bentuk keterlibatan militer di ranah sipil,”tambahnya.
Hal lain yang menjadi tuntutan aksi kali ini adalah tuntutan menasionalisasikan aset dibawah kekuasaan rakyat dan memberi kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Yang menjadi poin utama dari tuntutan kami selain penuntasan pelanggaran HAM ialah menolak pabrik semen, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil juga menolak tambang perusak alam di Kaltim”, ujar Idham.
Aksi yang berlangsung merupakan bentuk solidaritas dari berbagai elemen mahasiswa antara lain GMNI, LMND, BEM FISIP UNMUL, HIMAPSOS FISIP UNMUL, HIMANEGA FISIP UNMUL, dan UKM KPM FISIP UNMUL. (Renalt)
Refleksi 21 Tahun Reformasi, Penolakan Terhadap Pabrik Semen Masih Menjadi Poin Utama
By Martinus