Reporter : Nada – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, SMA Negeri 3 (Smaga) Samarinda menggelar acara pemotongan hewan kurban, Senin (12/08/2019), di Lapangan Sekolah SMA Negeri 3 Samarinda.
Acara melibatkan warga sekolah, diantaranya OSIS /MPK, seluruh guru Smaga, dan orang tua wali murid.
“Alhamdulillah pada hari ini kegiatan sekolah terkait kurban telah dilaksanakan dengan baik. Nanti daging yang sudah di potong akan dibagikan kepada yang berhak,” ungkap Muslim selaku ketua panitia
Sapi yang di kurbankan ada enam (6) ekor dan lima (5) ekor kambing.11 hewan tersebut gabungan dari sumbangan guru dan pemberian orang tua wali murid. Muslim menjelaskan, Dua (2) ekor sapi itu sumbangan dari wali murid, empat (4) ekor sapi gabungan dari beberapa orang tua wali murid,dan urunan para siswa.
“Panitia berasal dari guru kita sendiri, OSIS/MPK, beberapa orang dari luar untuk penyembelihan dan penyiangan,” imbuh Muslim.
Kedepannya kami berharap akan ada tambahan dari tahun ini. Kita harus bisa mengorganisir dengan baik dan kali ini juga dibantu mahasiswa KKN dari Unmul,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin,M.Pd,membenarkam apaya disampaikan ketua panitia korban
“Kita memberikan informasi mengenai acara ini via grup WhatsApp yang isinya orang tua wali murid, dengan tujuan ingin mendidik anak anak lebih pekah kepada masyarakat yang kurang mampu, dari sini kita membina agar siswa SMA Negeri 3 Samarinda bisa berbuat dan merasakan diluar sana. Dan alhamdulillah kegiatan seperti ini mendapat respon positif baik dari siswa maupun orang tua,” terangnya.
Fasilitas yang digunakan untuk acara ini, merupakan fasiltas dari sekolah.
“Persiapan yang kami lakukan ini cuma dua (2) minggu sebelum Idul Adha. Kita umumkan ketika upacara kepada siswa, kita sebarkan surat ke orang tua wali, dan kita beritahukan juga di grup WhatsApp tadi,” katanya.
Rozak berharap, ini merupakan acara yang baik dan semoga kedepannya akan selalu digelar, disamping memperkokoh silahturahmi antara orang tua murid dengan pihak sekolah.
“Anak-anak bisa diajarkan untuk mau rela berkorban mencari ilmu, menuntut diri menjadi lebih disiplin. Intinya menuju kebaikan demi masa depannya,” tutup Rozak.