Insitekaltim, Kukar – Kepala Desa Rapak Lambur Muhammad Yusuf mengungkapkan rencana ambisius untuk mengubah desanya menjadi kawasan terpadu untuk pertanian sayur-sayuran.
Ia menjelaskan bahwa desa tersebut akan memanfaatkan lahan tidur yang belum produktif untuk mengembangkan pertanian hortikultura.
“Desa Rapak Lambur ini akan saya jadikan kawasan terpadu untuk hortikultura sayur mayur,” ungkap Yusuf, kepada MSI Group Rabu (25/10/2023).
Yusuf berencana membuka lahan-lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan dan akan membina warga Desa Rapak Lambur melalui kelompok-kelompok tani.
Tujuannya adalah mengubah lahan tidur menjadi lahan pertanian sayur-sayuran yang akan mendukung perekonomian desa.
“Rencananya saya akan membuka lahan yang tidur untuk menjadikannya lahan sayur-sayuran, serta membina warga Rapak Lambur melalui kelompok-kelompok tani bagi lahan yang tidak produktif,” tuturnya.
Pendekatan ini didasari oleh kesuksesan beberapa warga yang telah meminjam lahan tidur dan berhasil mengembangkan pertanian di lahan tersebut.
Kades ini menyatakan bahwa pihak desa akan mendukung upaya ini dan menggerakkan warga desa untuk bercocok tanam di lahan-lahan tersebut.
“Bagaimana dari pihak desa nanti menggerakkan warga untuk misalkan bercocok tanam sayur sayuran karena kita dibilang oleh pak bupati bahwa kita adalah penyangga IKN,” paparnya.
Menanggapi dorongan dari pemerintah daerah, Yusuf juga berencana untuk mengundang konsultan pertanian untuk melakukan studi kelayakan sebelum melaksanakan program tersebut. Program ini diharapkan akan menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi desa.
“Jadi saya nanti akan memanggil konsultan, kita akan coba adakan studi kelayakan dulu, bagaimana ini desa kita ini kedepannya,” jelasnya.
Desa Rapak Lambur memiliki banyak lahan yang belum dimanfaatkan, terutama karena banyak pemilik lahan berasal dari luar desa. Yusuf berencana mengajukan surat kepada pemilik lahan untuk meminjam lahan tersebut guna penanaman sayur-sayuran.
“Saya coba manfaatkan itu nanti saya akan bersurat kepada pemilik lahan kita pinjam, untuk diadakan penanaman, yang ditanam juga bukan tanaman pohon keras, cuma tanaman sayur sayuran,” imbuhnya.
“Misalpun nanti pemilik lahan mau menanam lahan itu tanaman keras. Silahkan kami hanya meminjam untuk ditanam sayur sayuran,” sambungnya.
Rencana program ini ia targetkan akan dimulai pada tahun 2024, dengan langkah-langkah awal yang telah dilakukan untuk mempersiapkannya.
Yusuf berharap upaya ini akan membawa perkembangan yang positif bagi Desa Rapak Lambur dan mendukung visi pemerintah daerah untuk Kukar yang merupakan penyangga IKN.
“Karena saya jujur saja pak, saya orang Tenggarong, yang sudah diamanahkan bagaimana Desa Rapak Lambur bisa unggul dalam pertaniannya,” tandasnya. (Adv)