
Insitekaltim,Samarinda – Pansus II DPRD Kota Samarinda mengadakan rapat terkait Raperda Perlindungan dan Pendistribusian Produk Lokal Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ke Pasar Modern di Ruang Rapat Gabungan DPRD Samarinda, Kalimantan Timur, pada Kamis (6/4/2023).
Agenda tersebut dihadiri Ketua Pansus II DPRD Samarinda Abdul Rofik yang juga Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Samarinda, dan Dinas Perdagangan Kota Samarinda.
Rofik menyebutkan agenda tersebut membahas kesiapan pelaku UMKM, dan hal-hal apa saja yang diperlukan agar produk UMKM yang akan di didisitribusikan mendapat tempat di pasar modern. Penyusunan Raperda ini melibatkan OPD terkait untuk membahas keperluan produk UMKM nantinya.
“Terkait yang diperlukan dan keseriusan, kesiapan masyarakat terhadap UMKM yang nantinya akan masuk ke pasar modern. Nantinya diberlakukan secara komprehensif,” sebut Rofik.
“Semua OPD yang yang bersangkutan kita akan panggil apakah itu standar, sertifikasi halal MUI, BPOM atau nanti yang berkenaan dengan produk UMKM,” tuturnya.
Politikus PKS ini menyampaikan setiap produk UMKM harus memberikan nilai tersendiri kepada konsumen sehingga meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM dan produk UMKM mampu bersaing di pasar modern.
Ia menyebutkan dalam hal meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM, diperlukan peran dari pemerintah dalam memberikan pembinaan dan permodalan pada pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya, sehingga produk yang berkualitas itu bisa diekspor dan diterima di pasar modern.
“Nah bagaimana mereka (pelaku UMKM) membuat trust. Ini tugas pemerintah bagaimana membentuk sebuah trust itu maka pembinaan termasuk permodalan sangat dibutuhkan. Ujungnya nanti bisa membuat sebuah ekspor,” jelasnya.
Rofik menegaskan tidak ada alasan pasar modern menolak produk lokal jika standarisasi halalnya sudah jelas dan secara kualitas terjamin. Selain itu Rofik berharap kepada pelaku UMKM untuk terus berbenah hingga produknya diakui di pangsa pasar modern.
Selain itu, Rofik menyampaikan pihaknya akan membuat sesuatu yang berkesan di masyarakat dengan memberikan pelatihan keterampilan serta olah mindset berbisnis kepada pelaku UMKM sehingga memiliki wawasan dan mindset bisnis yang kuat.
“Di akhir jabatan, kami ingin memberikan sebuah kenangan kepada masyarakat berkenaan dengan pendapatan mereka dengan usaha mandiri karena jangan sampai kita membuat sebuah slogan 10.000 UMKM, setelah diketok besoknya habis karena mindsetnya bukan mindset pengusaha, bukan mindset pedagang ya tapi hanya sekadar,” jelasnnya.