Insitekaltim,Samarinda – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA tahun ajaran 2024/2025 di Kota Samarinda telah tuntas dan berjalan dengan apik.
Selanjutnya, sekolah-sekolah di Kota Tepian ini akan melaksanakan kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sebagai langkah awal untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah mereka.
Salah satunya SMA Negeri 16 Samarinda yang kini bersiap menyelenggarakan MPLS yang akan berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Juli 2024.
Selama tiga hari pelaksanaan MPLS, siswa baru di Smanas itu akan menerima berbagai materi penting yang berkaitan dengan profil dan program sekolah, wawasan Wiyata Mandala, tata tertib dan poin pelanggaran serta administrasi sekolah.
Beberapa materi juga akan disampaikan oleh pemateri dari luar sekolah, yaitu dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Samarinda dan dari Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur ibu Dayang Djunaidi. Materi yang dibawakan oleh pemateri luar sekolah akan berfokus pada penguatan pendidikan karakter.
Tak hanya itu, salah satu materi menarik dari sekolah adalah mengenai “Pelajar Pancasila Tanpa Kekerasan di Lingkungan Sekolah,” yang diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang berintegritas dan menghargai keberagaman.
Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin menyampaikan harapannya agar MPLS ini dapat membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
“Kami berharap dengan adanya masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa akan memahami dan mengetahui lebih dekat tentang sekolah ini, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap teman-teman, guru serta staf tata usaha,” ujarnya, Jumat (12/7/2024).
SMAN 16 Samarinda sendiri telah memenuhi seluruh kuota penerimaan siswa baru dengan total 340 siswa yang terbagi dalam 10 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 34 siswa.
Persentase penerimaan berdasarkan jalur zonasi RT prioritas adalah 35 persen, zonasi umum 20 persen, jalur afirmasi 25 persen, jalur perpindahan tugas orang tua dan anak GTK 5 persen serta jalur prestasi 15 persen.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Samarinda itu juga menyatakan bahwa persentase penerimaan ini dirancang untuk memastikan keberagaman dan kesempatan yang adil bagi semua calon siswa.
“Kami ingin memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, baik yang berasal dari sekitar sekolah maupun yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik,” tambah Abdul Rozak Fahrudin.