Insitekaltim, Berau — Suasana hening hutan pinus di Bumi Perkemahan Mayang Mengurai II mendadak pecah oleh sorak peserta Kemah Dewan Kerja Pramuka Kaltim. Bukan karena lomba, bukan pula permainan malam. Yang membuat ratusan Pramuka Penegak dan Pandega melompat kegirangan justru sebuah pengumuman yang tidak lazim disampaikan di tengah perkemahan: kabar bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menggratiskan UKT mahasiswa hingga jenjang S3 mulai 2026.
Momen tidak terduga itu terjadi ketika Wakil Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Kaltim yang juga Wakil Gubernur, Seno Aji memimpin Apel Besar Peringatan Hari Pramuka ke-64 pada Sabtu, 15 November 2025.
Di tengah pidato mengenai karakter, lingkungan, dan nilai kebangsaan, Seno tiba-tiba mengalihkan arah pembicaraan ke pendidikan tinggi sebuah topik yang biasanya tidak hadir dalam perkemahan.
“Saat ini kita sudah mengucurkan anggaran Rp44 miliar untuk menggratiskan UKT bagi kalian yang akan kuliah. Mulai tahun 2026 UKT gratis tidak hanya semester pertama, tetapi berlaku hingga semester II VIII. Bahkan juga untuk S2 dan S3,” ucap Seno Aji disambut tepuk tangan meriah.
Para peserta yang awalnya duduk tenang di tanah berpasir langsung saling menoleh, beberapa mengangkat syal kacu tinggi-tinggi. Bagi mereka yang sedang memikirkan masa depan pendidikan, pengumuman itu terasa seperti hadiah ulang tahun yang tak dirancang tetapi tiba tepat waktu.
Di luar kejutan itu, Seno Aji menegaskan kembali bahwa Gerakan Pramuka tetap menjadi garda pembentuk karakter bangsa di tengah tantangan degradasi moral dan krisis lingkungan.
Ia meminta peserta menjadikan kemah ini sebagai ruang belajar merawat alam, sejalan dengan arah pembangunan hijau Kaltim.
Sementara itu, Ketua Kwarda Kaltim, Fachruddin Djaprie menyebut, momentum Hari Pramuka ke-64 ini sebagai ruang untuk kembali menguatkan Satya dan Darma Pramuka.
Ia berharap Dewan Kerja mampu menjadi penggerak ide-ide inovatif bagi masyarakat.
Kemah Dewan Kerja yang diikuti 400 peserta ini mengusung tema “Satu Barisan Seribu Gagasan Dewan Kerja Menuju Aksi Nyata”, dan dikemas secara edukatif, partisipatif, serta eksploratif. Tidak hanya skill kepramukaan, peserta juga dibekali kemampuan menyusun program kerja, memimpin, serta berkomunikasi secara kritis.
Rangkaian kegiatan mulai wisata, jumpa tokoh, Pasar Gagasan, hingga Pameran Inovasi menjadi wadah eksplorasi kreatif. Namun di antara semua aktivitas itu, pengumuman UKT gratis justru menjadi “api unggun” paling hangat yang dibicarakan sepanjang perkemahan.

