
Reporter: Astuti – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Rencana penggabungan Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) menjadi Universitas Kudungga akan segera tercapai.
Pasalnya beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim sudah membentuk tim formatur untuk mempercepat pembentukan Universitas Kudungga, yang diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah.
Terlebih rencana pembentukan Universitas Kudungga itu sudah mendapatkan persetujuan dari STIPER dan STAIS.
Menurut Irawansyah, jika dilihat dari aturan yang ada, penggabungan kedua sekolah tersebut sangat memungkinkan, sebelumnya Irawansyah sudah mengusulkan rencana tersebut ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Penggabungan ini untuk pengembangan dan meningkatkan status dari perguruan tinggi menjadi universitas, sebagaimana yang dirancang oleh Gubernur dulu. Kami hanya menindaklanjuti aja,” ucapnya kepada awak media saat ditemui di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Selasa (27/4/2021) kemarin.
Sementara itu Rektor STIPER Kutai Timur, Prof. Dr. Ir. Juraemi, M.Si mengakui bahwa sebelumnya pihaknya bersama yayasan STAIS sudah mempunyai kesepakatan tersendiri untuk digabungkan menjadi universitas.
“itu sangat memungkinkan. Karena kita juga sudah berkonsultasi ke lembaga Perguruan Tinggi di Kalimantan Selatan (Kalsel) beberapa waktu lalu, dan hal itu sangat diapresiasi,” kata Prof Juraemi.

Untuk diketahui, jika membentuk universitas harus mempunyai 5 program studi, diantaranya 3 program studi eksakta dan 2 program studi non eksakta.
“Jika kedua sekolah tinggi ini digabungkan, maka sangat memenuhi syarat bahkan melebihi,” sambungnya.
Ia menambahkan, untuk persiapan kini sudah tidak memiliki kendala, hanya saja, pihaknya tinggal menyiapkan sejumlah dokumen sebagai persyaratan.
“Itu yang perlu karena banyak yang harus segera disiapkan dan mudah-mudahan tahun ini bisa diselesaikan,” tambah Prof Juraemi.