Insitekaltim,Bontang – Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina buka suara terkait keluhan yang disampaikan warga Kampung Malahing. Mereka mengeluhkan terkait pengembangan wilayah yang seharusnya tidak hanya berfokus pada wisata, tapi juga pada pendidikan.
“Memang di sana perhatian wisatanya sangat luar biasa, tapi dari segi pendidikan mereka mengeluhkan. Terkait ketersediaan fasilitas sekolah yang memaksa akhirnya mereka harus sekolah di Kota Bontang,” ungkapnya saat diwawancarai seusai rapat paripurna di Auditorium Taman Tiga Dimensi, Selasa (28/11/2023) dini hari.
Sebagai informasi, Kampung Malahing merupakan salah satu permukiman di atas laut di wilayah pesisir, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan.
Untuk sampai ke darat atau sebaliknya, akses satu-satunya hanya menggunakan perahu dengan waktu tempuh 15-30 menit, tergantung berapa besar kapasitas mesin perahu yang digunakan. Dengan biaya Rp300 ribu per bulan hanya untuk biaya transportasi saja.
Lebih lanjut, Amir Tosina menyoroti kualitas sumber daya manusia dalam teknis pendidikan yang belum mumpuni.
“Mereka juga mengeluhkan SDM tenaga pendidik yang kurang kompeten dalam memberikan layanan pendidikan, sehingga mereka meminta tenaga pendidik yang lebih profesional lagi,” jelasnya.
“Saya sangat menyayangkan hal ini. Ketika wisata Malahing sangat dibanggakan, bahkan memenangkan penghargaan nasional, namun kenyataannya, dibalik itu, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya memprihatinkan,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Bontang ini sudah menyampaikan aspirasi masyarakat Kampung Malahing kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang.
“Saya sudah bicarakan dengan Disdikbub terkait solusinya. Pertama apakah memanfaatkan sistem sewa dengan bantuan subsidi atau membeli kapal baru yang nanti dikekola masyarakat,” jelasnya.
Amir Tosina berharap peran Pemerintah Kota Bontang segera melakukan tindakan nyata sebab ini berhubungan dengan pendidikan generasi muda.
Perlu diketahui, di Kampung Malahing tersedia sekolah SD namun para pelajar hanya bersekolah sampai kelas 5. Untuk jenjang selanjutnya ditempuh di darat untuk persiapan mengikuti ujian nasional.