Insitekaltim, Samarinda – Akses jalan poros Talisayan menuju Tanjung Redeb, Kabupaten Berau yang sempat terputus akibat longsor kini telah kembali bisa dilalui kendaraan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) bergerak cepat melakukan perbaikan darurat untuk memulihkan konektivitas antarkecamatan tersebut.
Jalan tersebut ambruk pada Jumat, 2 Mei 2025, setelah diguyur hujan deras selama berjam-jam yang menyebabkan sungai kecil di dekatnya meluap dan menggerus struktur tanah di bawah badan jalan. Akses utama ini sangat vital karena menjadi jalur penghubung logistik dan mobilitas masyarakat di wilayah pesisir utara Kaltim.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim AM Fitra Firnanda menyampaikan bahwa dalam dua hari pascakejadian, timnya telah menyelesaikan perbaikan darurat. Akses jalan kini bisa digunakan kembali, meski dengan kapasitas terbatas.
“Masih perbaikan sementara tapi sudah bisa dilalui kendaraan per hari ini,” ujar Fitra Firnanda saat ditemui di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kaltim, Senin 5 Mei 2025.
Dalam tahap awal perbaikan, Dinas PUPR Pera memasang dua beton pracetak jenis box culvert sebagai penopang struktur jalan yang ambruk. Setelah itu, area di atasnya ditimbun menggunakan tanah untuk menyamakan ketinggian dengan badan jalan yang masih utuh. Langkah ini menjadi solusi jangka pendek agar arus kendaraan tidak terputus terlalu lama.
Selain itu, Fitra menjelaskan pihaknya sedang menyusun rencana perbaikan permanen yang mencakup pembangunan wingwall atau dinding sayap di kedua sisi jalan yang longsor. Dinding ini berfungsi sebagai penahan dan pengarah aliran air agar tidak menggerus jalan kembali.
“Kalau sudah beres penyusunan rencana kerjanya, box culvert itu jadi gorong-gorong yang mengalirkan air sungai ke sisi sebelahnya,” terangnya.
Ia memastikan pekerjaan permanen akan dilaksanakan dalam tahun anggaran 2025. Namun, waktu pelaksanaannya masih menunggu penyusunan perencanaan dan estimasi biaya yang sedang difinalisasi.
“Yang pasti tahun ini, kapannya masih menyusun perencanaannya dulu jadi tahu estimasi biayanya,” singkatnya.
Meski bersifat sementara, perbaikan ini setidaknya telah membuka kembali jalur utama bagi warga dan distribusi logistik antarwilayah.
Jalur Talisayan–Redeb merupakan bagian vital dari konektivitas wilayah pesisir dan pedalaman Kabupaten Berau. Kerusakan pada jalur ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak langsung pada pengiriman barang, distribusi kebutuhan pokok dan layanan publik lainnya.
Dengan perbaikan ini, masyarakat di wilayah Talisayan dan Tanjung Redeb kini bisa kembali beraktivitas seperti biasa sambil menunggu pelaksanaan perbaikan permanen yang dijadwalkan segera dimulai dalam beberapa bulan ke depan. (ADV/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri