Insitekaltim, Balikpapan – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmen menjadikan riset dan inovasi sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Hal itu mengemuka dalam Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Riset dan Inovasi Daerah 2025 yang digelar di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kamis, 2 Oktober 2025.
Kegiatan yang diinisiasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kaltim ini mempertemukan pemerintah daerah, akademisi, asosiasi profesi, hingga dunia usaha untuk memperkuat ekosistem riset di Benua Etam.
Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, menekankan arah riset harus mampu mendorong hilirisasi dan meningkatkan daya saing produk unggulan di masing-masing kabupaten/kota. “Setiap daerah memiliki potensi dan komoditas khas. Brida maupun Balitbangda harus melahirkan riset yang memberi nilai tambah bagi daerahnya,” tegas Sri.
Ia menyebut, salah satu target utama RPJMD 2025–2029 adalah peningkatan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan Indeks Inovasi Daerah (IID). “Itu hanya bisa dicapai lewat kolaborasi. Forum ini diharapkan melahirkan gagasan terobosan untuk mendukung transformasi ekonomi Kaltim,” tambahnya.
Kepala Brida Kaltim, Fitriansyah, menyebut forum ini sebagai ruang kolaborasi strategis. “Melalui sinergi pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan mitra kerja, kami harapkan lahir rekomendasi nyata untuk memperkuat daya saing daerah,” ujarnya.
Forum turut dirangkai penandatanganan kerja sama antara Bappelitbang Penajam Paser Utara dengan Brida Kaltim dalam pengembangan riset, inovasi, dan invensi. Hadir pula narasumber dari BRIN, Brida Kaltim, serta Kanwil Kemenkumham Kaltim yang memperkenalkan inovasi penyelesaian sengketa kekayaan intelektual melalui Intellectual Property Conflict Resolution Center (IP.C.R.C).