
Insitekaltim,Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan berupaya mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya serta warisan lokal yang tak ternilai harganya.
Mereka merencanakan pembangunan sebuah museum yang akan menjadi pusat informasi dan edukasi bagi warga Kutim dan para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat kekayaan Kawasan Karst Sangkulirang Mangkaliat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim Mulyono melalui Kepala Bidang Kebudayaan Padliyansyah menjelaskan bahwa ide pembangunan museum ini sudah lama direncanakan dan sedang dalam tahap persiapan.
“Museum ini akan diberi nama Museum Karst sebagai penghargaan terhadap kawasan karst yang memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal yang kaya,” ucapnya saat ditemui langsung di ruang kerjanya, Selasa (7/11/2023).
Selanjutnya, Disdikbud berencana mengadakan focus group discussion (FGD) untuk membahas rencana pembangunan museum pada tahun depan.
“Harapannya, anggaran murni tahun depan dapat dialokasikan untuk memulai pembangunan, dan anggaran perubahan nantinya dapat digunakan untuk mendukung proyek museum ini,” harap Padli.
“Museum ini akan disebut Museum Karst, namanya khusus karena kita terkenal dengan nama Kawasan Karst Sangkulirang Mangkaliat, kebetulan barang-barang bersejarah ini ditemukan di kawasan-kawasan tersebut oleh para peneliti,” jelasnya.
Museum Karst akan menjadi tempat memajang materi dari cagar budaya, yang memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal yang mendalam.
Sejak sepuluh tahun lalu, terdapat Galeri Cagar Budaya yang berlokasi di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim. Galeri ini sebenarnya merupakan cikal bakal dari museum yang sedang dalam tahap pembangunan.
“Selama ini, barang-barang yang merupakan cikal bakal museum sudah ada di sana. Namun, ketika museum selesai dibangun, barang-barang tersebut akan dipindahkan ke museum,” jelasnya.
Proses pembebasan lahan untuk pembangunan museum telah dilakukan sebelumnya, dan saat ini pihak berwenang sedang melacak perkembangan proyek ini. Dinas Pertanahan juga telah mengonfirmasi bahwa proses pembayaran ganti rugi lahan telah dilunasi.
Museum Karst diharapkan akan menjadi pusat edukasi dan budaya yang akan menginspirasi dan mengedukasi generasi muda serta menggugah minat masyarakat dalam menjaga dan merayakan kekayaan budaya Kutai Timur.