
Insitekaltim, Kukar – Pemerintah Kecamatan Samboja bersama tim konsultan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara melakukan survei lapangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Samboja, Sabtu, 3 Mei 2025.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dalam peningkatan layanan kebersihan dan pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Kepala Seksi Pelayanan Umum Kecamatan Samboja, Ahmad Sahyudi, mengatakan peninjauan ini penting untuk memahami langsung kondisi eksisting TPA. Hal itu dilakukan agar kebijakan yang diambil berbasis data faktual, bukan sekadar asumsi.
“Survei ini penting sebagai langkah awal. Kita ingin mengetahui sejauh mana TPA Samboja mampu menangani beban sampah yang terus meningkat, serta apa saja yang perlu dibenahi atau dikembangkan,” jelasnya di lokasi.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kapasitas TPA mulai menipis. Sejumlah infrastruktur dasar, seperti akses jalan dan sistem drainase, dinilai belum optimal. Meski begitu, terdapat peluang pengembangan, khususnya pada pemanfaatan lahan tambahan serta adopsi teknologi pengolahan modern.
Menurut Ahmad, survei ini bukan hanya sebatas pengumpulan data teknis. Lebih dari itu, merupakan bagian dari kolaborasi jangka panjang antara kecamatan dan DLH Kukar untuk merancang sistem pengelolaan sampah yang juga menyentuh aspek partisipasi publik dan edukasi lingkungan.
“Pengelolaan sampah yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat,” tegasnya.
Dalam diskusi bersama konsultan DLH, beberapa solusi teknis dibahas secara komprehensif, antara lain pemilahan sampah dari sumber, pengolahan organik dengan metode kompos, dan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel) sebagai sumber energi alternatif. Penguatan sistem landfill agar lebih ramah lingkungan juga menjadi fokus.
Tak hanya sisi teknis, pendekatan sosial juga didorong, terutama dalam bentuk pengelolaan berbasis masyarakat. Model ini dianggap efisien sekaligus memberdayakan, dengan membuka peluang ekonomi bagi warga yang bekerja di sektor informal seperti pemulung.
Ahmad Sahyudi berharap langkah awal ini dapat menjadi fondasi yang kuat dalam mewujudkan transformasi pengelolaan sampah di Samboja.
“Pemerintah kecamatan berkomitmen mendorong keberlanjutan program, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kebijakan yang lahir mampu menjawab tantangan masa kini sekaligus menyiapkan Samboja untuk masa depan yang lebih hijau dan bersih,” tutupnya. (Adv)

