Insitekaltim,Samarinda – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sani Bin Husain meminta pemerintah mulai menerapkan sebuah pelatihan yang dikhususkan bagi para calon pengantin (catin) sebelum benar-benar melangkah ke jenjang pernikahan.
Walau sudah ada konseling yang diberikan dari berbagai lembaga seperti Kantor Urusan Agama (KUA), puskesmas, ataupun Kementerian Agama, Sani mengungkapkan bahwa ini tidaklah cukup.
Melihat tingginya angka perceraian, meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), banyaknya kasus anak-anak yang ditelantarkan orang tua dan masih banyak kasus yang diakibatkan ketidaksiapan catin menjadi pengantin serta orang tua.
“Konseling itu ada, tapi paling masuk telinga kanan, keluar telinga kiri bagi mereka yang benar-benar hanya ingin ‘sah’ saja menikah. Ilmu berumah tangga belum ada. Anak-anak sekarang banyak begitu,” jelasnya, Selasa (14/5/2024).
Ia menyarankan pemerintah melakukan upaya serius sebuah program pelatihan yang dapat diberikan bagi catin. Jika perlu pelatihan tersebut menjadi salah satu syarat wajib untuk mendapat lampu hijau administratif pernikahan.
“Betul-betul harus diterapkan pelatihan catin ini kalau pemerintah mau menyeriusi. Siapa lagi yang bisa, kalau bukan pemerintah turun tangan mewajibkan,” ucap Sani.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menegaskan pentingnya ilmu sebelum menikah baik ilmu agama, ilmu manajemen emosi, ilmu keuangan, ilmu parenting, ilmu psikologi dan masih banyak ilmu yang perlu didalami.
“Menikah harus punya ilmu, ilmu agama, ilmu psikologi supaya istri tahu suami kerja otaknya bagaimana dan suami tahu istri ini maunya apa, ilmu mengurus anak, macam-macam semua ilmu dipelajari,” pungkasnya.