Insitekaltim,Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rozani menyambut baik kegiatan Business Matching dan Diseminasi 2024.
Menurutnya, acara bertajuk “Revitalisasi Perguruan Tinggi Vokasi Kalimantan Timur Berbasis Geospasial Geoekonomi”, sebagai langkah strategis untuk memperkaya penyusunan dokumen ketenagakerjaan, khususnya dalam pelatihan dan penempatan tenaga kerja.
Rozani menyampaikan harapan agar kegiatan dengan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah Provinsi Kaltim ini memberikan manfaat tambahan dan memperkuat rumusan hasil pertemuan untuk pemanfaatan pendidikan vokasi.
“Kami harap kegiatan ini memberikan manfaat besar dalam pendidikan vokasi untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing,” kata Rozani, Senin (15/7/2024).
Dalam Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kaltim mencapai 5,31 persen. Kemudian pada Februari 2024 tercatat sebesar 5,75 persen.
Menanggapi ini, Rozani menjelaskan pengangguran terbuka tersebut paling tinggi di regional Kaltim yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Kutai Barat sebagai penyumbang utama.
Sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran, Rozani berharap kegiatan ini mampu mendorong penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Kita harus memastikan suplai tenaga kerja yang sesuai untuk masa depan,” tegasnya.
Ia juga mencatat bahwa sektor pertambangan dan batu bara menjadi pendorong utama ekonomi Kaltim, diikuti oleh sektor makanan, minuman, perdagangan besar dan konstruksi.
“Pendidikan tengah vokasi dan perguruan tinggi vokasi harus bisa mengikuti dinamika ini dan menghasilkan SDM yang siap bersaing,” kata Rozani.
Kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi dan industri sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pembangunan SDM yang berdaya saing. Rozani berharap kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan kertas kerja yang baik untuk perencanaan tenaga kerja ke depan.
“Kerja sama kita penting dalam rangka pembangunan SDM yang berdaya saing,” pungkasnya.
Rozani optimis bahwa dengan kolaborasi ini, Kaltim dapat mengatasi tantangan ketenagakerjaan dan mencapai kemajuan yang signifikan dalam sektor pendidikan vokasi dan penempatan tenaga kerja.